Selasa, 16 Mei 2017

Mainan Edukasi Untuk Anak-anak


Dalam beberapa tahun terakhir, para orangtua mulai semakin tertarik untuk memilih mainan yang termasuk dalam kategori edukasi bagi anak-anak mereka. Karena setiap orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, mainan yang diberi label sebagai mainan edukasi sangat mungkin lebih mudah dipilih untuk dibeli oleh orangtua daripada jenis mainan lainnya.

Tapi, apa itu mainan edukasi anak?

Sebenarnya, tidak ada definisi pasti untuk istilah "mainan edukasi", dari apa yang saya ketahui. Namun, yang saya tahu mainan edukasi adalah mainan yang membantu anak untuk belajar sesuatu yang baik, sesuatu yang akan membantunya di masa depan. Bermain adalah kegiatan yang paling penting bagi setiap anak. Belajar melalui permainan adalah kenyataan; hal itu bisa dan dilakukan tanpa sadar setiap kali anak Anda bermain.  Namun, orang tua harus tetap mengendalikan permainannya sehingga tetap berada dalam jalur pendidikan.

Ada juga mainan yang tidak tepat untuk dimainkan oleh anak-anak. Mainan senjata api dan mainan sejenis lainnya yang cenderung identik dengan kekerasan dan perilaku buruk lainnya, sangat tidak disarankan. Anda harus menghindari mainan semacam itu. Meski mainan tersebut bisa menjadi sebuah sumber yang menyenangkan bagi anak-anak, namun dalam jangka panjang hanya akan merugikan mereka.

Bagaimana cara kerja mainan edukasi anak-anak dan permainannya?

Seperti yang telah saya sebutkan di atas, bermain adalah aktivitas utama anak. Selama bermain, seorang anak belajar banyak hal baru. Mainan edukasi anak-anak dan permainannya harus dapat diintegrasikan agar bisa bekerja. Tidak sulit, karena bermain terdiri dari beberapa permainan yang membutuhkan penggunaan mainan. Setiap mainan bisa mendidik, asalkan tidak menimbulkan perilaku buruk, dan mainan yang bisa mendidik tersebut dapat digunakan dalam permainan anak Anda. Sebuah mainan harus digunakan agar bisa mengedukasi anak.

Agar lebih jelas tentang bagaimana mainan edukasi anak-anak dan permainannya bekerja, saya akan mengambil satu contoh: Petak Umpet.

Mari kita lihat Petak Umpet. Anda ingat permainan ini kan? Bisakah Anda mengingat peraturannya? Ok, saya akan membuat daftarnya, mengomentarinya dan menjelaskan sisi yang mendidik.

Aturan pertama adalah setiap pemain harus mematuhi peraturan. Saya tahu mematuhi peraturan sudah sangat jelas, tapi jika pemain tidak menghormati peraturan, apa gunanya sebuah peraturan. Setiap anak harus belajar dan mematuhinya, kalau tidak mereka tidak diperbolehkan bermain. Bagian yang mendidik dari hal ini adalah bahwa anak belajar menerima kenyataan bahwa dia tidak dapat melakukan semua yang diinginkan, bahwa ada beberapa batasan yang tidak boleh dilewati agar dia tetap boleh bermain.

Salah satu anak dalam kelompok ini dipilih untuk menghitung sampai angka 10 pada sebuah pohon (ini membantu anak kecil mempelajari angka dengan cara yang menyenangkan, tidak seperti di sekolah), tanpa mengintip (ini mendidik anak agar tetap sportif di setiap area kehidupan). Sementara itu, yang lain harus menemukan tempat persembunyian yang bagus, yang sulit ditemukan dan dekat dengan pohon tersebut.  Permainan petak umpet ini merangsang anak untuk berpikir cepat dalam menemukan solusi terbaik untuk tugas tertentu.

Setelah selesai menghitung sampai 10, anak tersebut mengatakan "Siap atau tidak, aku datang" dan kemudian dia harus mencari pemain lainnya. Dia harus sangat berhati-hati. Begitu menemukan pemain yang bersembunyi, ia harus berlari kembali ke pohon semula dan meneriakkan namanya. Dia harus waspada agar bisa mendengar suara yang bisa mengindikasikan posisi dari pemain lainnya. Para pemain yang sudah terlihat tidak boleh memberi tahu di mana yang lain bersembunyi. Hal ini juga mendidik anak-anak untuk tetap sportif. Pemain pertama yang terlihat, berikutnya akan menjadi yang menghitung sampai 10.

Anda tidak akan pernah berpikir bahwa petak umpet, salah satu permainan paling umum di masa kecil, bisa sangat mendidik, bukan? Ya, permainan tersebut sangat mendidik. Dan juga bukan satu-satunya. Pilih permainan yang Anda sukai saat masih kecil, dan analisis peraturannya, seperti yang saya lakukan di atas. Anda akan takjub. Petak Umpet berorientasi terutama pada pengembangan sportivitas dan perkembangan fisik.

Berikut contoh lain permainan edukasi anak-anak yang yang membantu dalam pengembangan keterampilan yang lebih maju: Monopoli.

Saya tidak akan berhenti membuat Anda bosan dengan peraturannya. Game ini mengenalkan anak Anda ke dalam dasar kehidupan bisnis modern. Mendapatkan properti bernilai tinggi, negosiasi, pajak. Ya! Game ini mendidik anak Anda untuk menjadi pebisnis terbesar di Bursa Efek. Monopoli memiliki aturan yang lebih kompleks dan membutuhkan konsentrasi yang lebih besar. Jargon dan nama-nama khusus yang sangat mendorong jiwa kewirausahaan serta membuat anak Anda lebih dekat dengan dunia bisnis.

Mainan adalah salah satu objek pertama untuk mendapat kontak dengan lingkungan disekitarnya. Memahami bagaimana segala sesuatunya bekerja adalah hasil langsung dari pemecahan masalah terkait mainan seperti: "Mengapa ini cocok di sana?", "Apakah itu cocok di sini?", "Seberapa besar itu?". Mainan membantu anak Anda belajar untuk meraih, menarik, mendorong, menyinkronkan gerakan kepala dengan tangan.

Mainan sangat diperlukan saat bermain. Bermain dengan berbagai macam mainan edukasi, membantu anak mengembangkan imajinasinya, memahami bahwa objek yang berbeda memiliki sifat yang berbeda, dan belajar menggabungkannya untuk menciptakan objek menarik lainnya.

#terimakasihgoogle

Tidak ada komentar:

Posting Komentar