Bermain
adalah kegiatan yang paling penting dalam kehidupan anak-anak. Kadang-kadang
tampaknya lebih penting daripada makan dan tidur. Kadang-kadang bermain secara mudah
dan menyenangkan. Kadang-kadang bermain dilakukan dengan usaha keras untuk
melakukan sesuatu yang benar. Bermain adalah pekerjaan utama, menguasai
sebagian besar masa kanak-kanak. Jika Anda mempelajari bagaimana seorang anak
tumbuh, dan memperhatian anak-anak bermain, Anda akan memahami mengapa bermain
sangat penting.
Artikel
ini adalah untuk siapa saja yang peduli dan ingin tahu tentang tentang
anak-anak dan permainan mereka: Ibu, Ayah, Babysitter, Kakak Kandung, Tetangga,
Guru, Kakek, Nenek, dan Mahasiswa.
Ketika
Anda membaca artikel ini Anda akan:
-
Mengetahui apa sebenarnya bermain itu,
- Belajar
tentang jenis-jenis permainan,
- Menemukan
bagaimana bermain membantu anak-anak tumbuh,
- Mengetahui
bagaimana orang-orang yang mengasuh anak-anak dapat membantu anak-anak bermain,
- Menemukan
hal-hal yang menyenangkan untuk dilakukan dengan anak-anak, dan
- Menemukan
lebih banyak buku untuk dibaca jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang
bermain.
Anda
akan melihat anak-anak bermain dimana saja, baik di rumah, sekolah, tempat
ibadah, di luar halaman, di toko, di kamar mereka, dan di taman. Mulailah
sekarang untuk melihat anak-anak bermain.
1. MENGAPA
BERMAIN PENTING?
a. Bermain
merupakan hal yang penting karena dapat membantu anak-anak tumbuh kuat dan
sehat.
Ketika
anak-anak berlari, melompat, berguling, melempar, menangkap, atau mengayun, mereka
sedang membangun otot-ototnya. Mereka membakar energi yang membuat mereka lelah
dan lapar. Permainan fisik meningkatkan kekuatan, daya tahan, dan keseimbangan.
Koordinasi tubuh meningkat ketika anak-anak melakukan permainan fisik yang membantu
anak-anak dapat tidur dan makan lebih baik.
b. Bermain
merupakan hal yang penting karena anak-anak dapat belajar tentang arti dari
segala sesuatu yang ada di dunia ini.
Permainan
membantu anak-anak mempelajari arti dari sebuah kata-kata, seperti
"berhenti" atau "pergi." Bermain dengan pasir dan ember
membantu anak-anak belajar tentang arti "penuh" atau
"kosong". Mereka belajar untuk mengumpulkan dan menggunakan
informasi. Mereka belajar tentang waktu. Mereka menemukan pemahaman tentang
perasaan dan rasa. Anak-anak belajar tentang seni, ilmu pengetahuan,
matematika, musik, alam, hewan, dan orang-orang di sekitar mereka ketika
bermain.
c. Bermain
merupakan hal yang penting karena membantu anak-anak belajar pemahaman tentang
orang-orang di sekitar mereka.
Saat
bermain, anak-anak akan belajar untuk bergantian dan berbagi. Mereka akan menyatakan
perasaannya, mendengarkan dan berbicara dengan teman bermain dan mengikuti
aturan. Mereka akan mencoba memimpin dan mengikuti. Mereka akan mulai memiliki
kesadaran akan dirinya sendiri dan orang lain. Bermain membantu mereka tahu apa
yang disukai dan apa yang tidak disukai. Selama bermain mereka bisa
berpura-pura seperti apa rasanya menjadi orang lain, seperti pemadam kebakaran,
dokter, ibu, atau guru. Mereka bahkan bisa pula berpura-pura mereka adalah bayi
atau seorang kakek.
d. Bermain
merupakan hal yang penting karena membantu anak-anak belajar dan tumbuh melalui
cara membantu mereka merasa baik tentang diri mereka sendiri.
Anak-anak
menikmati masa bermain. Lebih mudah untuk belajar ketika kita santai. Kami
mengingat hal-hal yang kami lakukan ketika segala sesuatunya menyenangkan. Bahkan
ketika bermain dirasa sulit, anak-anak tetap berantusias ketika mereka mendapati
bahwa mereka dapat mengontrol tubuh dan tindakan mereka. "Saya
melakukannya!" berarti "Aku merasa baik." Permainan yang baik
menawarkan keberhasilan anak-anak.
e. Bermain
merupakan hal yang penting karena merupakan cara berlatih untuk menjadi dewasa.
Saat
bermain, anak-anak belajar untuk memperhatikan dan tetap fokus pada kegiatan
yang dilakukan. Mereka belajar untuk menghadapi masalah dan menyelesaikannya.
Bermain membantu mengajari mereka tentang apa yang benar dan salah. Mereka
belajar untuk menjadi sportif, jujur, dan tidak curang. Anak-anak mengembangkan
imajinasinya saat bermain. Mereka belajar untuk mengikuti aturan. Semua
keterampilan ini adalah hal yang penting ketika anak-anak tumbuh menjadi orang
dewasa.
2.
JENIS-JENIS PERMAINAN
Apakah
Anda pernah memikirkan tentang cara permainan yang berbeda untuk anak-anak? Anda
bisa membuat daftar yang panjang, tapi lebih mudah untuk diingat jika kita mengelompokan
cara-cara tersebut.
a.
Aktif, Permainan Fisik
Anak-anak
seharusnya aktif. Mereka akan berayun, memotong, melihat, berguling, berputar,
dan berlari. Mereka akan memiliki kompetisi dan perlombaan. Mereka akan
membentuk tim dan bermain kejar-kejaran atau lompat tali saja. Anak-anak
membutuhkan banyak ruang untuk bermain. Anak-anak juga suka menari.
b.
Dramatis, Permainan Imajinatif
Jenis
permainan ini adalah untuk membuat percaya, dimana anak-anak dapat bertindak di
luar keinginan mereka: "Aku berharap aku seorang putri, mari berpura-pura
kita pergi ke bulan, mari kita bermain masak-masakan, saya akan menjadi petugas
pemadam kebakaran." Anak-anak bisa berpura-pura menjadi sesuatu, seperti orang
dewasa, binatang, mobil, atau bahkan pisang! Anak-anak dapat bermain keluar
dari cerita, menulis naskah drama, atau memiliki sirkus.
c.
Kreatif, Permainan Ekspresif
Anak-anak
bebas untuk menciptakan hal-hal baru, seperti gambar, desain, dan cara untuk
melakukan sesuatu. Mereka melukis, memotong, menjahit, menggambar, membangun, meniup,
dan menulis. Mereka bernyanyi, bersenandung, meniup peluit, atau memukul drum.
d.
Permainan Sosial
Anak-anak
suka bermain sendiri, tapi di usia sekitar 3 tahun mereka akan mulai bermain
dengan orang lain. Pikirkan semua hal yang dapat dilakukan oleh dua orang anak
atau lebih. Permainan sosial adalah interaksi antara anak-anak. Permainan
berkelompok, perlombaan, berbicara satu sama lain di telepon mainan, dan
bermain rumah-rumahan adalah kegiatan sosial.
e.
Permainan Mental
Permainan
mental adalah mengeksplorasi dan menemukan. Kata, angka, menyentuh, mencicipi,
dan melihat adalah bagian dari permainan mental. Anak-anak menggunakan pikiran
mereka untuk mengingat kartu apa yang telah dimainkan dan merencanakan
bagaimana caranya untuk memenangkan permainan kartu. Bahkan seorang bayi yang belajar
bahwa ketika orang tua mengambil apa yang dijatuhkannya dari sebuah kursi
tinggi menjadi sebuah permainan mental. Anak-anak menghitung dan membaca.
Mereka mulai mengkoleksi; kupu-kupu, perangko, serangga, dan koin dan belajar
untuk mengklasifikasikannya. Menyenangkan untuk menemukan hal yang baru dan
menambahkannya ke dalam koleksi. Anak-anak menceritakan lelucon dan teka-teki
tentang bunga yang tumbuh secara alami dan juga belajar warna dari balon.
3. BAGAIMANA
BISA BERMAIN DAPAT MEMBANTU PERTUMBUHAN ANAK-ANAK?
Bermain
membantu anak-anak tumbuh dan berubah dalam empat cara: secara fisik, mental,
sosial, dan emosional. Ketika Anda belajar tentang ini, ada satu hal penting
untuk diingat: setiap anak berbeda. Anda akan menyadarinya saat melihat
anak-anak bermain. Anda akan melihat perbedaan pada anak-anak yang satu usia.
Seorang anak yang sekarang tidak bisa melempar bola sama sekali, mungkin bisa melempar
bola lebih baik dari anak-anak lain, pada saat Anda melihatnya di lain waktu. Ingat,
terdapat jalur perkembangan yang serupa dan akan dilewati oleh setiap anak,
namun kecepatan dan cara setiap anak berkembang akan berbeda-beda. Beberapa
bayi merangkak dalam jangka waktu yang lama, sementara bayi lainnya berdiri dan
berjalan tanpa merangkak banyak sekali. Bahkan anak tumbuh dan berkembang dengan
cara dan waktu yang berbeda-beda. Memahami bahwa ada perbedaan pada setiap individu
dalam kecepatan dan gaya pertumbuhan merupakan prinsip penting dari perkembangan
manusia.
a.
Bermain dan Perkembangan Fisik
Ketika
anak-anak bermain mereka belajar menggunakan otot. Kegiatan motorik berat
melibatkan otot-otot besar. Kegiatan motorik ringan melibatkan penggunaan otot
yang lebih kecil. Otot-otot besar seperti di lengan dan kaki menjadi lebih kuat
dan bekerja lebih baik saat anak-anak berjalan, melompat, berlari, dan
memanjat. Otot-otot kecil di jari tangan dan kaki menjadi lebih terkontrol.
Para
bayi memegang dengan seluruh tangannya, sementara anak berusia 4 tahun dapat dengan
mudah memegang benda dengan potongan-potongan kecil. Kemampuan menyeimbangkan diri
diperoleh melalui latihan berjalan di sepanjang trotoar, memanjat pohon, bergelantungan
dari tiang pegangan ke tiang pegangan lain, dan melompat pada bidang datar yang
telah diberi garis (engklek). Ketika bagian-bagian tubuh bekerja secara bersamaan
sehingga terlihat bahwa seluruh tubuh bergerak dengan lancar dalam berrmain, inilah
yang disebut dengan koordinasi motorik.
Anak-anak
memiliki banyak energi. Mereka membutuhkan banyak kesempatan untuk melakukan
permainan fisik guna membakar energi, maka mereka akan tidur dan makan dengan lebih
baik, sehingga mereka akan terus bertumbuh. Pada semua umur, kemampuan
koordinasi motorik tergantung dari pengalaman bermain.
Jika
anak-anak tidak memiliki cukup kesempatan untuk menggambar dan melukis, mereka
tidak akan terampil sebagaimana anak-anak yang telah memiliki
kesempatan/pengalaman tersebut. Seorang bayi yang melihat sebuah ponsel berwarna-warni
di atas tempat tidur bayi sedang mengembangkan otot matanya. Mata anak-anak
mengikuti gerakan dan warna.
Ketika
anak-anak belajar berjalan, mereka terlihat seperti ingin menarik segala
sesuatu yang ada di dalam ruangan. Balita melompat dan berlari membangun sebuah
blok menara. Anak prasekolah menggunakan palu kayu untuk memukul pasak mainan,
naik sepeda roda tiga, dan memanjat. Mereka mengambil potongan puzzle dan menyusunnya
kembali. Dalam melakukan hal ini mereka belajar untuk menggunakan jari-jari
mereka. Mereka ingin menyentuh es di dalam gelas atau ingin mencoba rasa dari
sebuah sabun.
Anak-anak
usia sekolah terus tumbuh. Anak-anak berusia 6 dan 7 tahun menggunakan krayon
dan gunting untuk mewarnai dan memotong. Anak-anak berusia 8 dan 9 tahun bisa
memukul bola dengan tongkat, naik sepeda, lompat tali, dan bermain bola bekel. Anak-anak
yang lebih tua mulai menjahit menggunakan benang dan jarum, menangkap bola, serta
membangun model pesawat atau mobil.
b.
Bermain dan Perkembangan Mental
Ketika
anak-anak bermain mereka belajar untuk menggunakan pikiran mereka. Seorang
psikolog terkenal anak, Jean Piaget, yang mempelajari bagaimana anak-anak
berkembang, telah banyak membantu kita tentang bagaimana anak-anak belajar.
Mereka belajar melalui indera mereka, dengan mencicipi, mencium, melihat,
merasakan, dan mendengar hal-hal yang berbeda di mana pun mereka bermain. Mereka
belajar ukuran, warna, tekstur, dan berat. Menghitung bagi anak usia dini dapat
mengarah pada kemampuan penalaran dan logika di masa sekolah nantimya.
Permainan
harus cukup sulit untuk dapat menantang anak, namun cukup mudah untuk mencegah
kegagalan dan frustrasi jangka panjang. Anak-anak mudah bosan dengan mainan dan
permainan yang terlalu mudah. Tantangan untuk membuat sesuatu bekerja, mencari
tahu masalah (seperti menyusun puzzle), membangun atau menata ulang sesuatu
membantu anak-anak tumbuh.
Anak-anak
melakukan banyak eksperimen saat bermain. Mereka menemukan dengan sendirinya
bahwa kotoran rasanya mengerikan. Sambil bermain mereka belajar bahwa beberapa
mainan lebih berat daripada yang lain, bahwa bola memantul, dan perahu
mengapung. Mereka mempelajari nama-nama warna dan bahwa beberapa hal akan
menyakiti mereka. Mereka belajar untuk meniru apa yang orang lain lakukan dan
bagaimana berbagi pekerjaan.
Anak-anak
suka berpikir keras tentang apa yang mereka lakukan dan mencoba ide-ide mereka
sendiri. Mereka dapat memecahkan masalah dalam permainan balok bangunan
sehingga mereka dapat berdiri tinggi. Menemukan potongan-potongan puzzle yang harus
ditempatkan di tempat-tempat tertentu dan mengenakan pakaian atau membuka baju
boneka merupakan kegiatan pemecahan masalah menyenangkan. Bermain membantu
pikiran dan tubuh untuk bekerja sama dalam menyelesaikan tugas.
Imajinasi
kreatif anak-anak digunakan ketika mereka harus membuat sesuatu dari bahan-bahan
tertentu. Seorang anak dapat memutuskan apa yang harus dilakukan dengan blok,
pasir, kertas, air, kotak, cat, krayon, pasta, instrumen ritme, alat-alat,
material-material lain atau bahkan kostum untuk dikenakan. Yang benar-benar menyenangkan
dari bermain berasal dari melakukan sesuatu dengan berbagai benda. Hanya menonton
orang lain melakukan sesuatu atau melihat mainan mekanik tidak memberikan anak
kenikmatan dalam berkreatifitas.
c.
Bermain dan Perkembangan Sosial
Bagaimana
anak-anak menjalin hubungan dengan orang lain disebut perkembangan sosial.
Orang yang mempelajari tentang anak melihat bahwa cara anak-anak berhubungan
dengan orang lain berbeda-beda sesuai usia anak.
1).
Permainan awal (bayi)
Kebanyakan
bayi bermain hanya dengan orang tua dan anggota keluarga lainnya. Para bayi menyukai
cara bermain seperti berikut ini dan memberikan pengaruh perasaan yang tenang
bagi bayi. Anda bisa menyanyi untuk bayi, menggerakkan tangan dan kaki mereka,
menyenggol perut mereka, dan bayi akan tersenyum, tertawa, dan merasa geli.
Ketika usia bayi bertambah, permainan sederhana seperti cilukba menyenangkan
baginya. Para bayi sangat menyukai perasaan tenang dan damai yang datang dari
diajak bicara dan didekati.
2).
Bermain seorang diri (Bayi berusia 1
tahun)
Bayi
suka bermain seorang diri. Pada usia ini, ia hanya akan sedikit bermain dengan
bayi yang berusia sama, meskipun mereka mungkin saling berdekatan/bertetangga.
Bayi yang lebih tua, sekitar 2 ½ tahun akan mulai menjalin hubungan dengan anak
lain yang ditunjukan melalui tindakan menyentuh dan berbicara dengan mereka.
3).
Bermain berdampingan (Prasekolah)
Pada
tahap ini, anak-anak menikmati kebersamaan satu sama lain, tetapi mereka tidak
banyak berinteraksi. Mereka akan bermain berdampingan, menonton, dan
mendengarkan satu sama lain. Mereka kadang-kadang berkelahi untuk memperebutkan
mainan yang sama-sama disukai.
4).
Bermain Dalam Aktifitas yang Sama (Pra sekolah)
Anak-anak
masih bermain seorang diri. Mereka sering melakukan hal yang sama seperti
anak-anak lain, tetapi sebenarnya mereka tidak melakukannya bersama-sama.
Anak-anak duduk berdampingan di bak pasir akan mengulangi apa yang lainnya
lakukan.
5).
Bekerja sama dalam bermain (Pra sekolah)
Ketika kemampuan berbicara dan mendengar lebih
maju, anak-anak mulai bisa berkomunikasi. Mereka berencana, dan saling
menceritakan apa yang harus dilakukan. Mereka menanggapi apa yang orang lain
lakukan. Mereka berpura-pura untuk bermain rumah-rumahan, menjadi ibu dan ayah,
dan mencoba menjalin hubungan.
6).
Bermain lebih lanjut (sekolah)
Dalam
struktur anak usia sekolah, bermain dengan aturan dan batas waktu. Semua yang
dilakukan bersama-sama ini diharapkan dalam permainan secara sportif. Mereka
memilih dan membentuk tim. Mereka bergiliran.
d.
Bermain dan Perkembangan Emosional
Menggambar,
melukis, dan musik mendorong ekspresi diri. Bermain membantu anak-anak merasa lebih
baik karena mereka juga belajar untuk mengendalikan tindakan dan tubuh mereka.
Mereka senang ketika belajar menikmati keindahan warna, irama melodi, atau aksi
permainan. Bermain dengan boneka, boneka binatang, atau alat tukang kayu juga
dapat membantu mereka mengekspresikan kemarahan atau rasa kesakitan. Mereka
sering mengekspresikan perasaannya saat bermain yang tidak berani mereka tunjukan
dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak menunjukan harapan dan ketakutannya
dalam permainan yang melatih kreatifitas mereka.
Ketika
anak-anak didorong untuk menceritakan kisah mereka sendiri, melukis gambar
mereka sendiri, mengekspresikan perasaannya, atau membangun dunia imajinasinya sendiri,
mereka akan merasa lebih mampu mempercayai harapan dan cita-cita mereka sendiri.
Tanpa dukungan itu, impian mungkin memudar. Ambisi dan aktualisasi diri mungkin
menurun. Meringkuk bersama anak-anak dan dengan lembut menepuk atau mengelus
mereka dapat memberikan anak-anak rasa aman. Ketika tidak ada seseorangpun di
sekitar untuk bermain dengan anak, selimut hangat atau mainan binatang berbulu
akan menghibur anak.
1). Anak-anak
berusia 4 dan 5 tahun siap untuk permainan sosial yang lebih terorganisir.
Mereka
telah tumbuh, jauh dari yang semula hanya tertarik pada ide-ide mereka sendiri
menjadi tertarik pada tindakan dan perasaan orang lain. Anak-anak prasekolah
senang mengenakan pakaian/kostum dan berpura-pura. Mereka membutuhkan kostum, topi,
sepatu hak tinggi, dompet, bermain uang, atau apapun yang orang dewasa pakai.
Menyediakan kostum, pakaian dan peralatan atau perabotan mendorong anak-anak
prasekolah ke arah yang lebih kreatif, seperti bermain drama. Kotak kardus besar
yang bisa dimainkan menjadi sebuah rumah atau toko juga menyenangkan. Kegiatan
ini memberikan mereka kesempatan untuk mengekspresikan perasaannya, emosi, dan
bagaimana cara pandang mereka tentang penilaian dunia terhadap mereka sendiri.
Praktek
memerankan orang dewasa ini mengarahkan anak ke pemahaman menjadi orang dewasa
dengan memberikan anak kesempatan untuk bermain menjadi orang dewasa. Anak-anak
prasekolah belajar bagaimana rasanya menjadi besar. Mereka berpura-pura, membayangkan,
membuat, dan meniru apa yang mereka pikir seperti apa bertumbuh itu. Mereka
berlatih dengan teman-teman mereka. Permainan kreatif menggabungkan unsur
imajinasi dan fantasi dengan apa yang nyata.
2).
Anak prasekolah belajar dengan cepat melalui bermain.
Mempelajari
perbedaan dalam cara merasakan, melihat, dan mendengar membantu anak-anak
mengembangkan keterampilan intelektual. Kosakata anak menjadi lebih luas melalui
belajar tentang warna dan ukuran dalam kegiatan bermain. Sebagaimana anak-anak
berkembang secara fisik melalui berjalan, dan melompat, mereka belajar bertindak
melalui kata-kata.
Memberikan
anak kesempatan untuk bermain dengan akhir yang berantakan juga merupakan
pengalaman belajar. Bermain di lumpur, pasir, air, lukisan dan mewarnai memberi
anak rasa kebebasan dan kesempatan lain untuk memperkuat imajinasi dan
kreativitas mereka. Anak-anak prasekolah tidak berbohong ketika mereka
menceritakan kisah indah dan menarik tentang hal-hal yang orang dewasa tahu itu
tidak benar. Mereka menjadi kreatif.
3).
Anak-anak Usia Sekolah Dasar
Anak-anak
masuk SD pada usia 6 atau 7 tahun. Pada saat ini, bermain dapat diarahkan ke
arah tujuan tertentu seperti belajar membaca. Permainan kata, tanah liat, puzzle/teka-teki,
dan permainan yang dirancang untuk membuat belajar menyenangkan, digunakan
secara luas di sekolah-sekolah.
Untuk
pertama kalinya, anak-anak ini mungkin ingin membacakan cerita favorit untuk
Anda. Kebutuhan mereka akan impian dan bermain peran dapat dipenuhi dengan
buku-buku komik dan dongeng. Mereka ingin mencoba melakukan sesuatu, tetapi
mungkin menyerah sebelum selesai. Bahan-bahan dan model yang digunakan harus
sederhana, dan dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Permainan kartu
menyenangkan dan memberikan kesempatan untuk belajar aturan dan mengembangkan
kemampuan berpikir yang lebih kompleks. Catur dan Othello juga membantu anak
berpikir ke depan.
Banyak
anak-anak pada usia ini senang bermain dengan hewan peliharaan kecil, tapi
mereka membutuhkan bantuan dalam melatih dan merawat mereka. Pada saat ini
anak-anak mungkin memilih mainan dan teman-teman bermain mereka sendiri.
4).
Anak-anak SD usia 9 s/d 12 Tahun
Beberapa
tahun kemudian ketika anak-anak berusia 9 sampai 12 tahun, mereka dapat
melakukan banyak hal. Mereka tetap tertarik dalam kegiatan-kegiatan yang harus
diselesaikan dalam jagka waktu cukup lama. Mereka bisa menyelesaikan permainan
monopoli atau menyelesaikan sebuah kerajinan kulit. Mereka senang mengkoleksi
berbagai benda. Mereka mulai membaca cerita petualangan dan misteri.
Anak-anak
ini bisa menghabiskan waktu yang cukup lama sendirian, membaca, merajut, menyelesaikan
puzzle bersama-sama, atau hanya melamun. Mereka sering melakukan apa yang
menjadi idenya sendiri dan bersama anak-anak yang lain melakukan eksperimen dan
penemuan yang hasilnya mungkin berhasil atau malah tidak berhasil. Anak-anak
pada usia ini sangat antusias akan permainan tim dan olahraga, terutama jika
mereka menang. Perasaan mereka juga menjadi lebih intens, dan kekalahan atau
terpilih terakhir di dalam tim bisa menjadi pengalaman yang menyedihkan dan
emosional. Bagaimana anggapan teman-teman terhadap dirinya menjadi sesuatu yang
penting.
Selama
tahun-tahun terakhir sebelum SMP, anak perempuan akan mulai menunjukkan rasa
tertarik pada anak laki-laki, biasanya dengan menggoda secara main-main. Namun,
sebagian besar waktu menyenangkan mereka akan dihabiskan dalam kelompok berjenis
kelamin yang sama. Menginap bersama-sama di rumah salah seorang teman dan
menonton film merupakan hal menyenangkan untuk dilakukan bersama-sama.
4.
USIA DAN TAHAP BERMAIN
Dari
sejak lahir hingga usia 18 bulan, bermain dilakukan menggunakan panca indera. Para
bayi melihat, mencium, mendengar, merasakan, dan menyentuh. Mereka belajar
tentang dunia di sekelilingnya dengan cara ini. Informasi yang didapat dari
cara yang sederhana ini oleh seorang merupakan hal yang penting untuk di
kemudian hari.
a.
Bayi
Begitu
bayi membuka mata, orang tua dapat memberikan gambar berwarna cerah di sekitar
ruangan, usahakan untuk sering mengubah posisi tidur dan posisi gambar.
Berfokus pada gambar memperkuat otot mata dan mendorong bayi untuk waspada. Cahaya,
mainan yang digantung mendorong mobilitas latihan mata. Ketika bayi sudah dapat
memegang sesuatu mainan bayi yang terbuat dari karet dan lembut yang dapat
bersuara, membantu bayi dalam merasakan sesuatu dan mendengar suara khas. Satu
set mainan bayi menggantung yang cerah dan berwarna-warni juga akan membantu
dalam pertumbuhan fisik. Meskipun anak dapat bermain sendiri, selama periode bermain
tersebut, orang tua harus terlibat. Menyanyi dan memeluknya adalah salah satu cara
penting dalam terlibat permainan dengan bayi kita.
Ketika
bayi mulai duduk, mainan mereka mungkin perlu diubah. Mereka sekarang siap
untuk manik-manik plastik, dan menikmati setiap benda yang bisa bergerak dan berwarna.
Ketika bayi mulai merayap, mereka siap untuk buku kain bergambar, bola, dan mainan
lembut, empong karet. Lagu nina bobok dengan irama pelan dan nada sama yang
diulang akan terdengar menyenangkan untuk bayi yang lebih besar.
b.
Balita
Dari
usia 18 bulan hingga 4 tahun, anak-anak sangat aktif. Balita mendapat
kesenangan dari mainan yang lebih besar seperti sepeda roda tiga, mainan gerobak,
atau mobil-mobilan yang bisa dinaiki. Penggunaan mainan ini membantu
mengembangkan koordinasi otot besar dan memberikan pengalaman dalam melatih keterampilan
dasar. Bermain pasir dan bermain air adalah cara menyenangkan untuk menjelajah
dan bereksperimen dengan ukuran, bentuk, dan berat. Balita akan lebih ingin
tahu tentang simbol, angka, dan huruf. Mereka senang mendengar seseorang berulang-ulang
membaca cerita favorit mereka. Balita yang lebih besar mendapat manfaat dari
bermain dengan anak-anak lain. Pada usia tiga tahun anak-anak menjadi lebih
sosial dan ingin bersama orang lain. Bermain dengan anak lain sangat penting
pada usia ini. Melalui kontak dengan anak-anak lain, mereka belajar sopan
santun, bagaimana bekerja sama, pentingnya persahabatan, berbagi, dan menunggu
giliran. Selama usia ini, anak-anak juga mulai mencoba kekuatannya. Mereka
mungkin mengancam, menendang dan melawan, atau mendorong anak menjauh dari
kelompok mereka. Mereka bahkan mulai mengeksplorasi perbedaan jenis kelamin
mereka.
c. Usia
Pra Sekolah, Bagaimana Anda Bisa Membantu Anak Bermain?
Sebelum
Anda mulai bermain dengan anak-anak, ada satu hal penting yang perlu diingat: Saat
mereka bermain, Anda juga sedang belajar. Melihat dan mendengarkan. Mengamati
bagaimana mereka menerapkan pengalaman sebelunya dalam bermain hari ini.
Perhatikan bagaimana mereka berinteraksi dalam kelompok. Lihatlah suka dan duka
mereka. Pelajari apa yang mereka anggap penting dengan mengamati permainan
mereka. Pelajari bagaimana mereka berpikir dan menyusun rencana. Lihat kemampuan
mereka. Cari tahu kepribadian mereka. Tidak peduli, apakah Anda seorang ibu,
ayah, kakak perempuan, kakak laki-laki atau pengasuh, ada banyak hal yang perlu
diingat tentang peran dan bagian Anda dalam permainan anak.
1).
Mengetahui Apa yang Harus Dilakukan
Pelajari
dan bacalah tentang perkembangan anak. Sediakan mainan dan kegiatan yang tepat sesuai
tahap-tahap perkembangan anak. Ketahui apa yang diharapkan. Ketahui apa yang
mungkin terjadi dan apa yang harus dilakukan. Misalnya, belajar bagaimana
menanggapi jawaban yang salah dari seorang anak, atau tanggapan saat anak kalah
dalam sebuah permainan.
2).
Memberikan Contoh yang Baik
Anak-anak
akan meniru apa yang orang lain lakukan. Nikmati waktu bermain dengan anak dan
bersenang-senanglah. Bermain sportif. Tunjukan antusias Anda dan berbaik
hatilah. Tunjukan juga cara cara berbagi dan bergiliran.
3).
Pastikan Keselamatan dan Keamanan Anak
Berikanlah
ruang yang cukup. Periksa mainan dan bahan-bahan kreatifitas lainnya.
Antisipasi kemarahan, perilaku destruktif, dan hentikan permainan apabila
dirasa kurang aman.
4).
Persiapkan kebutuhan Bermain Anak
Jika
anak-anak sudah siap untuk bermain berkelompok, sebaiknya bermain dengan anak
di usia yang sama. Sediakan kesempatan untuk bermain baik di dalam ruangan
maupun di luar ruangan. Sediakan pula mainan yang dapat membuat anak bermain
dengan aktif tetapi tetap tenang. Dekati anak saat bermain, Anda harus dalam
posisi melihat antara mata dengan mata, yang berarti turut duduk di lantai atau
menggendong mereka.
5).
Ikutilah Mereka
Kali
ini, merupakan hal yang terbaik jika Anda mendorong anak-anak untuk memilih
jenis permainan. Mintalah sekali saja, jika mereka ingin bermain sesuatu.
Jangan terburu-buru atau memaksa. Pertama, Anda akan perlu mengamati anak-anak saat
bermain. Kedua, Anda dapat bermain dengan mereka, tapi ingat hanya untuk
mengikuti dan tidak mengarahkan. Lakukan dengan cara mereka. Ketiga, Anda dapat
menunjukkan cara baru dalam bermain dari apa yang mereka sudah pernah mainkan.
Jika seorang anak bermain dengan satu boneka, perkenalkan boneka kedua dan
memulai percakapan. Akhirnya, duduk kembali dan amati apa yang anak akan
lakukan dengan ide baru ini. Bermainlah hanya selama anak tertarik, karena anak
juga mudah bosan, dan jangan paksa mereka.
6).
Jadilah Kreatif
Sediakan
bahan-bahan kreatif. Dorong mereka untuk percaya. Cobalah untuk melakukan
hal-hal dengan cara yang baru dan berbeda. "Bagaimana jika ..." adalah
awal yang baik. Biarkan anak laki-laki bermain dengan boneka, dan gadis-gadis
bermain dengan truk mainan. Ketika
anak-anak bermain Anda dapat melihat apa yang mereka lakukan, sehingga Anda
tidak perlu bertanya. Pikiran dan perasaan memang tidak bisa dilihat. Mungkin Anda
harus bertanya tentang pikiran dan perasaan anak saat bermain. Ini akan
membantu Anda memahami seluruh anak.
Ingat:
-
Kasih sayang dari Anda = keamanan untuk anak
-
Rasa hormat dari Anda = Rasa percaya diri anak
-
Persetujuan dari Anda = konsep diri yang kuat untuk anak
5.
BELAJAR DARI PENGALAMAN
Berikut
adalah beberapa saran mengenai kegiatan yang harus dilakukan sehingga Anda akan
belajar lebih banyak tentang bermain dan anak-anak. Jadilah kreatif dalam
memilih kegiatan Anda.
a. Amati
anak-anak saat bermain pada setiap kesempatan yang Anda dapatkan. Jangan berpartisipasi,
tapi amati hal-hal kecil, seperti mata mereka. Dengarlah kata-kata, nada, dan
kecepatan bicara mereka.
b. Berinteraksilah
dengan orang tua yang anaknya bermain dengan Anda. Koordinasikan tentang kebiasaan
dan kesukaan dari anak tersebut dan anak Anda sendiri.
c. Ikut
berpartisipasi dalam permainan hanya satu orang anak.
- Ambil
anak untuk naik sepeda roda tiga atau mobil-mobilan.
- Mainkan
sebuah alat musik.
- Ajak ke
taman bermain.
-
Bermain peran, seperti permainan minum teh bersama, bermain jual beli di toko, bermain naik kereta
api, atau bermain sekolah-sekolahan.
-
Membuat kue, mie atau makanan lain yang enak untuk dimakan.
- Membuat
bangunan dengan blok.
- Ajak
berjalan-jalan dan mendengarkan sesuatu.
-
Ajarkan permainan jari untuk anak prasekolah.
- Baca
cerita.
- Bermain
bola bekel atau lompat tali.
d.
Berpartisipasi dalam kegiatan bermain dengan sekelompok anak-anak.
- Memimpin
kelompok dalam permainan, seperti menjadi seorang petani di sebuah peternakan, bernyanyi dan
berpegangan dalam kelompok.
- Bermain
mengeja kata.
- Ceritakan
sebuah cerita dengan alat bantu boneka.
- Selenggarakan
sebuah pertandingan di halaman rumah, seperti lomba berlari atau bermain
sepakbola, bola tangan dll.
e. Buatlah
data/catatan dari kegiatan bermain untuk anak-anak yang berusia berbeda. Periksalah
kembali data/catatan tersebut sebelum anak Anda bermain.
f. Buatlah
tampilan yang dapat menunjukkan:
- Bahan
yang berguna untuk berpura-pura dan bermain kostum,
- Buku-buku
yang disukai anak sesuai usia.
-
Bagaimana tiga orang anak berusia berbeda memegang krayon dan sesuaikan dengan kreativitas
menurut usianmereka, dan
-
Sepuluh benda (bukan mainan) di sekitar rumah yang mudah ditemukan dan dapat
dijadikan bermain anak dengan aman.
g.
Siapkan poster yang menunjukkan:
-
Bagaimana cara bermain aman,
- Cara bermain
dan menyimpan pasir kinetik.
- Tiga macam
mainan untuk bayi (yang menjelaskan mengapa mereka akan menjadi pilihan terbaik),
-
Mengapa anak-anak perlu bermain (gunakan gambar dan), dan
-
Bagaimana permainan sosial anak berubah saat mereka tumbuh menjadi besar (gunakan
gambar).
h. Buat
kegiatan bermain atau bahan bermain untuk anak.
- Buat
puzzle,
- Buat
alat musik, seperti botol air mineral, atau peluit,
- Buat
boneka.
i.
Jelaskan secara tertulis bagaimana seorang anak membuat tumpukan blok.
j. Isi
grafik mengenai bagaimana perkembangan
anak tergantung pada proses bermain.
k.
Siapkan kotak kerajinan untuk anak-anak.
Kotak
tersebut untuk menyimpan berbagai barang dan dapat dimainkan ketika anak merasa
bosan. Letakkan gunting tumpul ke dalam kotak besar. Tambahkan sebotol lem dan
paket kertas berwarna untuk digunakan sebagai latar belakang kotak. Ajak mengelilingi
rumah dan kumpulkan benda-benda dari setiap kamar. Lemparkan beberapa bola kapas,
tisu, kertas-kertas dan bahan-bahan yang sudah tidak terpakai.
Tambahkan
tusuk gigi, kosong handuk kertas gulungan, paket kosong kecil (kismis, pasta,
rempah-rempah), serbet kertas, kacang kering dan pasta, dan dapat label kosong
dari dapur. Lihat di lemari dan laci di kamar tidur, dan kumpulkan perhiasan imitasi
dan kardus bekas. Lihatlah di ruang tamu untuk majalah tua, katalog, memo kain,
manik-manik, pita, dan benang. Anda mungkin menemukan amplop tua bekas, label,
kartu ucapan, kartu pos lama, kartu indeks, dan kertas memo di ruang baca. Anda
harus memiliki cukup persediaan. Kosongkan terlebih dahulu kotak tersebut. Sebelum
Anda dan anak-anak melemparkan benda-benda tersebut ke dalam kotak kerajinan.
l. Sediakan
mainan-mainan yang tepat sesuai usia anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar