Senin, 12 Februari 2018

Mengembangkan Keterampilan Berkomunikasi bagi Bayi Usia 0-11 Bulan: Kegiatan Efektif

mengembangkan-keterampilan-berkomunikasi-bagi-bayi-usia-0-11-bulan-kegiatan-efektif

Kelanjutan dari artikel: Mengembangkan Keterampilan Berkomunikasi bagi Bayi Usia 0-11 Bulan: Tinjauan

Ide-ide untuk mengenalkan atau memperkuat

Meskipun jarang ada bayi nol bulan di prasekolah, semakin banyak prasekolah yang menerima bayi yang usianya baru tiga atau empat bulan. Banyak pengasuh menghabiskan beberapa waktu selama karirnya bekerja di lingkungan rumah sebagai babby sister atau pengasuh anak.

Bahkan bayi yang paling kecilpun belajar cara berkomunikasi. Semakin banyak Anda mendengarkan dan merespons bayi, semakin baik mereka berkomunikasi dengan yang lain di dunia sekitarnya.

Peniruan

Hal ini salah satu strategi terbaik yang dimiliki bayi. Mereka melihat langsung wajah orang dewasa dengan tatapan terbuka dan siap dengan komunikasi yang akan terjadi. Diperkirakan bahwa hanya dalam tiga hari bayi dapat menyesuaikan dan mengenali suara ibunya. Dengan cara yang sama mereka akan menyesuaikan diri mereka sendiri dengan suara pengasuhnya.

Demikian pula dengan para pengasuh menjadi contoh yang baik bagi bayi bahkan yang masih kecil.

Pola dan tekanan suara manusia cepat ditangkap oleh bayi  yang paling kecil sekalipun. Orang dewasa perlu berbicara dan melihat langsung pada bayi dan menunjukkan pada mereka cara berkomunikasi dengan efektif. Jika bayai mengoceh, anggap suara ini sebagai percakapan, (celoteh atau balas dengan menirukan alunan irama bayi).

Kebanyakan pengasuh secara naluriah menjadi keibuan saat bersama bayi, menggunakan suara yang seperti alunan yang sering digunakan oleh orang dewasa saat berbicara kepada bayi. Menggunakan jenis suara ini menarik perhatian bayi dan memungkinkan berkembangnya komunikasi yang produktif. Saat berbicara kepada bayi, beri jeda dan beri waktu bagi bayi untuk merespons: dengan cara inilah percakapan terjadi dan para pengasuh sebenarnya sedang mengajari bayi mengenai kesepakatan ucapan manusia, yaitu mendengarkan dan berperan.

Bayi perlu belajar arti simbolik dari kata-kata dan pengasuh ada di tempat yang tepat untuk membantu bayi belajar kata-kata baru dan mengelompokkan dunia mereka. Saat bayi menunjuk, pengasuh perlu memberi tahu bayi hanya dengan menyebutkan nama benda yang ditunjuknya. Demikian juga pengasuh mulai menamai dunia bayi untuk mereka dengan hanya menyebutkan nama atau bunyi untuk seluruh benda yang berkaitan dengan bayi tersebut. Akhirnya pengasuh akan mulai mendengar pantulan suara saat bayi belajar menirukan ucapan dan kata.

Melihat

Pengasuh perlu memperhatikan tatapan bayi yang menggemaskan. Dengan melakukan hal ini mereka menegaskan bahwa bayi tersebut penting dan bahwa pengasuh tertarik dan peduli dengan kebutuhannya.

Bayi menggunakan mata mereka untuk menyampaikan pesan. Mereka sering kali menunjuk dengan mata mereka ke arah benda yang mereka inginkan. Seorang pengasuh yang penuh perhatian sering dapat segera mengetahui apa yang diinginkan atau dibutuhkan bayi. Kadang-kadang hal ini merupakan naluri tetapi sering kali disebabkan pengasuh tersebut mengamatai sang bayi dan dapat mengatakan apa yang diinginkannya. Seorang pengasuh memahami cara agar bayi tidak harus bersusah payah hanya agar pengasuhnya paham akan keinginannya. Tetapi harus ada garis tipis yang dibuat antara memenuhi kebutuhan dengan mengalihkan kebutuhan bayi untuk berkomunikasi.

Mendengarkan

Tangisan adalah polis asuransi bagi bayi agar dia tidak diabaikan oleh dunia. Tangisan yang berbeda memiliki arti yang berbeda. Pengasuh perlu mendengarkan bayi untuk mengerti arti berbagai bunyi dan tangisan. Kadang-kadang bayi ingin makan atau tidak nyaman, mungkin karena popok yang kotor. Sering kali mereka hanya ingin mendapat perhatian dan ditemani oleh orang dewasa di sekitarnya.

Mengoceh adalah percobaan bayi dengan bicara dan bunyi, pola dan sering kali bukan merupakan tanda tertekan. Sebenarnya hal ini merupakan latihan pita suara. Celoteh sering kali merupakan undangan kepada pengasuh untuk datang dan bercakap-cakap.

Setelah pengasuh mulai mendengarkan bunyi bayi dengan seksama, dia akan segera dapat mengenali bahasa bayi itu sendiri yang unik. Ocehan akan semakin beragam dan mulai mewakili bahasa ibunya dan akhirnya akan dianugerahi bunyi yang mempunyai arti. Pada saat bayi hampir mencapai usia setahun, mereka mungkin akan berbicara.

“Meskipun kebanyakan bayi belum belajar berbicara sampai tahun kedua mereka, suara mereka dapat kita dengarkan sejak mereka lahir”. (Rouse Selleck, 1995)

Kelanjutan artikel: Memaksimalkan Saat-Saat Berdua dengan Bayi Berusia 0-11 Bulan 

#terimakasihgoogle

Tidak ada komentar:

Posting Komentar