Pola Perkembangan Emosional Anak |
Perkembangan emosional,
seperti perkembangan fisik dan sosial, mengikuti tahapan perkembangan yang
dapat dapat diramalkan tentang pertumbuhan. Bayi bereaksi terhadap emosi apa
pun dengan mengeluarkan suara tangisan yang tidak dibedakan. Ketika bayi tumbuh,
tangisan ini mulai dapat dibedakan dan digunakan untuk mencerminkan berbagai
emosi.
Dalam beberapa bulan kemudian, bayi mulai menjerit dengan penuh kemarahan meskipun tidak mengeluarkan air mata di mana hal ini disebabkan oleh adanya kesakitan fisik. Bayi hampir tidak mempunyai kapasitas dalam hal kesabaran untuk menunggu kedatangan seseorang yang akan memenuhi kebutuhan mereka; reaksi mereka terhadap merasakan suatu hal bersifat sesegera mungkin. Beberapa peneliti menemukan bahwa anak-anak yang mempunyai perangai yang baik di waktu muda, maka akan memiliki kestabilan emosi dari waktu ke waktu; perangai memberikan pengaruh terhdap lingkungan.
Jika seorang bayi sulit
mengatasi emosinya dan lekas marah, sebagai contoh, maka orangtua tidak boleh
menangani bayi tersebut dengan memberikan perlakukan yang sama dengan bayi lain
yang berada dalam keadaan normal, dan hal ini pada gilirannya mempengaruhi
perangai bayi lebih lanjut.
Anak kecil memiliki perilaku
yang sangat memaksa. Mereka hanya mempunyai sedikit kendali dari dorongan hati
mereka dan mudah merasa putus asa. Pada saat anak mencapai usia tiga tahun,
mereka sudah menumbuhkan beberapa sikap toleransi untuk mengatasi hal tersebut.
Mereka sudah dapat menunggu untuk jangka waktu yang singkat.
Pola perkembangan emosional anak usia 2 tahun |
Jika ibu mereka menjelaskan
bahwa makan malam akan segera siap, maka mereka sudah dapat bersikap sabar
untuk menantikan hal tersebut. Mereka juga sudah dapat mengembangkan beberapa
sikap pengendalian diri; mereka tidak bereaksi terhadap setiap dorongan hati.
Observasi yang dilakukan terhadap anak yang berusia tiga tahun menyatakan bahwa
mereka berbicara pada diri sendiri dengan suatu keyakinan bahwa mereka telah
berbuat sesuatu hal yang benar meskipun hal tersebut tidak dipikirkan dahulu
sebelumnya.
Anak yang berusia tiga dan
empat tahun menyenangi kejutan-kejutan dan juga peristiwa roman. Mereka
memerlukan keamanan dengan mengetahui bahwa ada suatu struktur dalam kehidupan
sehari-hari mereka, bahwa mereka akan bermain, memiliki beberapa makanan kecil,
dst. Tetapi mereka juga memberikan beberapa respons yang lebih baik terhadap
beberapa kejutan di hari itu.
Ketika seseorang yang
berpakaian sebagai Mother Goose mampir di beberapa kelas untuk berbagi beberapa
syair kepada anak-anak, maka mereka sudah mampu untuk mengatasi perubahan yang
terjadi itu. Anak yang berusia tiga dan empat tahun juga mulai mengembangkan
selera humor. Mereka sering tertawa ketika mendengar suatu kata yang
mengeluarkan bunyi yang lucu atau ketika mereka melihat suatu hal yang ganjil
dan tidak pantas.
Mereka tidak merasa malu
ketika mereka tertawa pada saat yang tidak tepat sebab mereka tidak bisa
meneliti perilaku mereka sendiri dalam rangka menentukan apakah perilaku
tersebut adalah sesuai atau tidak. Bagi anak yang berada di bangku Taman
Kanak-kanak dan kelas satu, sudah dapat menyatakan dan melabelkan suatu emosi
yang luas.
Mereka dapat menguraikan
rasa sedih yang mereka alami, rasa marah, atau perasaan senang dan juga
menguraikan suatu situasi yang merupakan emosi yang dihasilkan oleh anak-anak
lain. Anak-anak ini menjadi lebih mampu dalam mengendalikan perasaan agresif
mereka dan dengan beberapa bimbingan, dapat belajar untuk mengeluarkan rasa
frustasi mereka kepada anak-anak lain dengan menggunakan kata-kata dibanding
dengan memukul.
Pola perkembangan emosional anak usia 5 tahun |
Anak yang berusia lima dan
enam tahun juga sudah mulai mengembangkan suara hati dan suatu perasaan tentang
benar atau salah. Anak yang berusia lima dan enam tahun mengekspresikan rasa
humor mereka lewat lelucon atau kata-kata yang tidak masuk akal. Mereka sering
menceritakan tentang suatu lelucon tanpa menceritakan bagian inti dari cerita
tersebut dan masih menertawakan cerita mereka sendiri.
Lelucon “Knock-Knock” adalah
merupakan salah satu favorit dan mereka sering menceritakan lelucon ini menurut
versi mereka sendiri. Mereka juga mempunyai kesenangan yang besar dengan
menciptakan kata-kata omong kosong atau membuat sajak dengan kata-kata yang
lain. Hal ini akan menjadi lebih lucu jika mereka menjadi sedikit lebih nakal.
Anak-anak yang berusia tujuh
dan delapan tahun, mulai mencoba kembali utnuk memperoleh kendali yang lebih
baik lagi tentang tanggapan emosional mereka. Mereka sangat sedikit menuruti
kata hadi dibandingkan dengan anak-anak yang berusia lebih muda. Mereka
mempunyai tanggapan yang kuat terhadap individu yang lain dan pada umumnya
seperti tidak menyukai anak-anak lain dengan waktu yang cukup singkat.
Mereka menunjukkan
kebingungan terhadap perilaku mereka sendiri. Mereka cenderung untuk memiliki
keraguan yang lebih besar dibandingkan dengan anak-anak lain yang lebih muda,
di mana mereka mulai menyadari kondidi di dunia dan lebih menaruh perhatian
terhadap cerita-cerita baru yang mereka lihat di televisi atau yang mereka
dengar dari bahan diskusi orang-orang dewasa. Mereka merasa cemas terhadap
perang, terlibat dalam suatu kejadian yang dialami orang tua mereka (kematian
atau perceraian) dan tentang kecelakaan.
Pola perkembangan emosional anak usia 7 tahun |
Anak yang berusia tujuh dan
delapan tahun mulai menunjukkan ketekunan di dalam usaha yang mereka lakukan
untuk mencapai tujuan mereka. Ini sering menyebabkan orangtua mereka menjadi
kesal di mana ketika anak meminta orangtua untuk melakukan suatu hal secara
berulang kali, lalu setelah itu perlakuan tersebut ditolak oleh mereka.
Pada usia ini anak-anak
mengembangkan sikap empati kepada orang lain, dan juga merasa bersalah ketika
mereka melukai orang lain, baik secara fisik ataupun emosional. Mereka mencoba
untuk menimbulkan rasa nyaman terhadap keluarga atau teman tanpa diminta untuk
melakukannya.
PERKEMBANGAN EMOSIONAL
a. Kelahiran sampai usia
tiga tahun
- Tidak dapat memaklumi frustasi
- Mudah menangis atau berteriak
- Sering tidak mampu mengendalikan dorongann atau gerakan hati
- Mulai untuk menyatakan kasih sayang
- Membutuhkan suatu rutinitas dan rasa aman
- Mulai untuk merasakan emosi dari anak yang lain
- Mulai dapat menyatakan diri sendiri, kadang-kadang dengan tegas
b. Usia tiga sampai empat
tahun
- Dapat memaklumi beberapa frustasi
- Mulai mengembangkan pengendalian diri
- Menghargai kejutan dan peristiwa tertentu
- Mulai menunjukkan selera humor
- Mulai mengungkapkan tentang kasih sayang secara terang-terangan
- Takut akan gelap, merasa diabaikan, atau pada situasi yang belum dikenal
c. Usia lima sampai enam
tahun
- Dapat menyatakan perasaan
- Dapat mengendalikan agresi dengan lebih baik
- Menyatakan selera humor di dalam lelucon, kata-kata omong kosong
- Belajar mengenai hal-hal yang benar dari hal-hal yang salah
d. Usia tujuh sampai delapan
tahun
- Menyatakan reaksi kepada orang lain
- Bersikap lebih sensitif ketika ditertawakan atau dikritik
- Menyatakan keraguan secara berlebihan
- Lebih tekun
- Lebih dapat berempati; dapat melihat dari sudut pandang orang lain
#terimakasihgoogle
Tidak ada komentar:
Posting Komentar