Selasa, 15 Agustus 2017

Pola Perkembangan Emosional Anak

pola-perkembangan-emosional-anak
Pola Perkembangan Emosional Anak

Perkembangan emosional, seperti perkembangan fisik dan sosial, mengikuti tahapan perkembangan yang dapat dapat diramalkan tentang pertumbuhan. Bayi bereaksi terhadap emosi apa pun dengan mengeluarkan suara tangisan yang tidak dibedakan. Ketika bayi tumbuh, tangisan ini mulai dapat dibedakan dan digunakan untuk mencerminkan berbagai emosi.

Dalam beberapa bulan kemudian, bayi mulai menjerit dengan penuh kemarahan meskipun tidak mengeluarkan air mata di mana hal ini disebabkan oleh adanya kesakitan fisik. Bayi hampir tidak mempunyai kapasitas dalam hal kesabaran untuk menunggu kedatangan seseorang yang akan memenuhi kebutuhan mereka; reaksi mereka terhadap merasakan suatu hal bersifat sesegera mungkin. Beberapa peneliti menemukan bahwa anak-anak yang mempunyai perangai yang baik di waktu muda, maka akan memiliki kestabilan emosi dari waktu ke waktu; perangai memberikan pengaruh terhdap lingkungan.

Jika seorang bayi sulit mengatasi emosinya dan lekas marah, sebagai contoh, maka orangtua tidak boleh menangani bayi tersebut dengan memberikan perlakukan yang sama dengan bayi lain yang berada dalam keadaan normal, dan hal ini pada gilirannya mempengaruhi perangai bayi lebih lanjut.

Anak kecil memiliki perilaku yang sangat memaksa. Mereka hanya mempunyai sedikit kendali dari dorongan hati mereka dan mudah merasa putus asa. Pada saat anak mencapai usia tiga tahun, mereka sudah menumbuhkan beberapa sikap toleransi untuk mengatasi hal tersebut. Mereka sudah dapat menunggu untuk jangka waktu yang singkat.


pola-perkembangan-emosional-anak
Pola perkembangan emosional anak usia 2 tahun

Jika ibu mereka menjelaskan bahwa makan malam akan segera siap, maka mereka sudah dapat bersikap sabar untuk menantikan hal tersebut. Mereka juga sudah dapat mengembangkan beberapa sikap pengendalian diri; mereka tidak bereaksi terhadap setiap dorongan hati. Observasi yang dilakukan terhadap anak yang berusia tiga tahun menyatakan bahwa mereka berbicara pada diri sendiri dengan suatu keyakinan bahwa mereka telah berbuat sesuatu hal yang benar meskipun hal tersebut tidak dipikirkan dahulu sebelumnya.

Anak yang berusia tiga dan empat tahun menyenangi kejutan-kejutan dan juga peristiwa roman. Mereka memerlukan keamanan dengan mengetahui bahwa ada suatu struktur dalam kehidupan sehari-hari mereka, bahwa mereka akan bermain, memiliki beberapa makanan kecil, dst. Tetapi mereka juga memberikan beberapa respons yang lebih baik terhadap beberapa kejutan di hari itu.

Ketika seseorang yang berpakaian sebagai Mother Goose mampir di beberapa kelas untuk berbagi beberapa syair kepada anak-anak, maka mereka sudah mampu untuk mengatasi perubahan yang terjadi itu. Anak yang berusia tiga dan empat tahun juga mulai mengembangkan selera humor. Mereka sering tertawa ketika mendengar suatu kata yang mengeluarkan bunyi yang lucu atau ketika mereka melihat suatu hal yang ganjil dan tidak pantas.

Mereka tidak merasa malu ketika mereka tertawa pada saat yang tidak tepat sebab mereka tidak bisa meneliti perilaku mereka sendiri dalam rangka menentukan apakah perilaku tersebut adalah sesuai atau tidak. Bagi anak yang berada di bangku Taman Kanak-kanak dan kelas satu, sudah dapat menyatakan dan melabelkan suatu emosi yang luas.

Mereka dapat menguraikan rasa sedih yang mereka alami, rasa marah, atau perasaan senang dan juga menguraikan suatu situasi yang merupakan emosi yang dihasilkan oleh anak-anak lain. Anak-anak ini menjadi lebih mampu dalam mengendalikan perasaan agresif mereka dan dengan beberapa bimbingan, dapat belajar untuk mengeluarkan rasa frustasi mereka kepada anak-anak lain dengan menggunakan kata-kata dibanding dengan memukul.


pola-perkembangan-emosional-anak
Pola perkembangan emosional anak usia 5 tahun

Anak yang berusia lima dan enam tahun juga sudah mulai mengembangkan suara hati dan suatu perasaan tentang benar atau salah. Anak yang berusia lima dan enam tahun mengekspresikan rasa humor mereka lewat lelucon atau kata-kata yang tidak masuk akal. Mereka sering menceritakan tentang suatu lelucon tanpa menceritakan bagian inti dari cerita tersebut dan masih menertawakan cerita mereka sendiri.

Lelucon “Knock-Knock” adalah merupakan salah satu favorit dan mereka sering menceritakan lelucon ini menurut versi mereka sendiri. Mereka juga mempunyai kesenangan yang besar dengan menciptakan kata-kata omong kosong atau membuat sajak dengan kata-kata yang lain. Hal ini akan menjadi lebih lucu jika mereka menjadi sedikit lebih nakal.

Anak-anak yang berusia tujuh dan delapan tahun, mulai mencoba kembali utnuk memperoleh kendali yang lebih baik lagi tentang tanggapan emosional mereka. Mereka sangat sedikit menuruti kata hadi dibandingkan dengan anak-anak yang berusia lebih muda. Mereka mempunyai tanggapan yang kuat terhadap individu yang lain dan pada umumnya seperti tidak menyukai anak-anak lain dengan waktu yang cukup singkat.

Mereka menunjukkan kebingungan terhadap perilaku mereka sendiri. Mereka cenderung untuk memiliki keraguan yang lebih besar dibandingkan dengan anak-anak lain yang lebih muda, di mana mereka mulai menyadari kondidi di dunia dan lebih menaruh perhatian terhadap cerita-cerita baru yang mereka lihat di televisi atau yang mereka dengar dari bahan diskusi orang-orang dewasa. Mereka merasa cemas terhadap perang, terlibat dalam suatu kejadian yang dialami orang tua mereka (kematian atau perceraian) dan tentang kecelakaan.


pola-perkembangan-emosional-anak
Pola perkembangan emosional anak usia 7 tahun

Anak yang berusia tujuh dan delapan tahun mulai menunjukkan ketekunan di dalam usaha yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan mereka. Ini sering menyebabkan orangtua mereka menjadi kesal di mana ketika anak meminta orangtua untuk melakukan suatu hal secara berulang kali, lalu setelah itu perlakuan tersebut ditolak oleh mereka.

Pada usia ini anak-anak mengembangkan sikap empati kepada orang lain, dan juga merasa bersalah ketika mereka melukai orang lain, baik secara fisik ataupun emosional. Mereka mencoba untuk menimbulkan rasa nyaman terhadap keluarga atau teman tanpa diminta untuk melakukannya.


PERKEMBANGAN EMOSIONAL

a. Kelahiran sampai usia tiga tahun
  • Tidak dapat memaklumi frustasi
  • Mudah menangis atau berteriak
  • Sering tidak mampu mengendalikan dorongann atau gerakan hati
  • Mulai untuk menyatakan kasih sayang
  • Membutuhkan suatu rutinitas dan rasa aman
  • Mulai untuk merasakan emosi dari anak yang lain
  • Mulai dapat menyatakan diri sendiri, kadang-kadang dengan tegas

b. Usia tiga sampai empat tahun
  • Dapat memaklumi beberapa frustasi
  • Mulai mengembangkan pengendalian diri
  • Menghargai kejutan dan peristiwa tertentu
  • Mulai menunjukkan selera humor
  • Mulai mengungkapkan tentang kasih sayang secara terang-terangan
  • Takut akan gelap, merasa diabaikan, atau pada situasi yang belum dikenal

c. Usia lima sampai enam tahun
  • Dapat menyatakan perasaan
  • Dapat mengendalikan agresi dengan lebih baik
  • Menyatakan selera humor di dalam lelucon, kata-kata omong kosong
  • Belajar mengenai hal-hal yang benar dari hal-hal yang salah

d. Usia tujuh sampai delapan tahun
  • Menyatakan reaksi kepada orang lain
  • Bersikap lebih sensitif ketika ditertawakan atau dikritik
  • Menyatakan keraguan secara berlebihan
  • Lebih tekun
  • Lebih dapat berempati; dapat melihat dari sudut pandang orang lain

#terimakasihgoogle

Tidak ada komentar:

Posting Komentar