Jumat, 24 Februari 2017

Tips-tips Cerdas untuk Orangtua Sibuk

tips-cerdas-untuk-orangtua-sibuk-mainan-edukasi

Banyak orangtua supersibuk mengeluh tidak dapat menyeimbangkan peran antara bekerja di luar dengan mengurus anak. Aktivitas pekerjaan menuntut para orangtua menghabiskan hampir sebagian waktu kesehariannya. Akibatnya, pengawasan dan perhatian pada anak menjadi berkurang. Banyak terjadi ketika orangtua pulang dalam keadaan letih karena pekerjaan, di rumah justru dihadapkan pada persoalan anak yang membandel, membangkang. Hal ini tentu akan membuat para orangtua hidup terbebani dan stres.

Bagaimana agar hal tersebut tidak menimpa keluarga Anda. Tentu, setiap orang menginginkan kesuksesan dalam segala bidang. Sukses dalam pekerjaan, sukses juga mendidik anak. Sebenarnya, peran Anda ini dapat dijalani dengan mudah asalkan Anda tahu strateginya. Tidak sedikit para orangtua yang sibuk di luar sekaligus juga memiliki anak-anak yang berkelakuan terpuji dan berprestasi di sekolah.


Hal yang sangat membanggakan adalah memiliki anak-anak yang berpestasi, berkepribadian baik dan super. Ide-ide kreatif mendidik anak bagi orangtua sibuk akan memberikan tips-tips menyiasati keterbatasan waktu Anda dengan si buah hati. Bagaimana dengan waktu yang serba terbatas tersebut menghasilkan sesuatu yang maksimal. Itulah kuncinya.



Barangkali krisis ekonomi global membawa dampak yang cukup luar biasa dalam kondisi keuangan semua rumah tangga di dunia, tidak terkecuali Indonesia. Kenaikan harga sembako dan kebutuhan lain (termasuk biaya pendidikan) yang semakin membumbung tinggi tidak sesuai dengan jumlah pendapatan yang diterima. Sangat wajar jika kondisi ini ‘memaksa’ orangtua (baik ibu maupun ayah) bekerja lebih ekstra demi mencukupi kebutuhan keluarga. 



Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya jumlah ibu rumah tangga yang ‘meninggalkan’ tugas utamanya sebagai ‘menteri’ rumah tangga (penyelenggara, pendidik anak, dan pemanajemen hal-hal berbau rumah tangga, dari mulai memasak, bersih-bersih dll). Mereka meninggalkan tugas mereka –lagi-lagi– karena tuntutan ekonomi. Kondisi ini cukup menjadi bukti nyata bahwa ternyata krisis global yang melanda dunia telah membuat peran seorang ibu ikut serta dalam perekonomian keluarga.



Lantas, bagaimana dengan kondisi rumah tangga mereka? Tentu bukan perkara yang sulit. Toh, kondisi yang serba sulit cukup membuat banyak para ibu rumah tangga atau bahkan remaja dewasa mau bekerja sebagai pramuwisma (pembantu rumah tangga). Hanya dengan membayar sekian rupiah, segala pekerjaan rumah akan teratasi. Hal yang menjadi masalah adalah bagaimana dengan tugas dan peran seorang ibu sebagai pendidik anak-anaknya? 



Apakah peran seorang pramuwisma sudah cukup membantu mereka untuk menjamin kualitas anak yang berkualita? “Ah, mudah saja. Kan lembaga bimbingan sudah menjamur di Indonesia ini. Masukkan saja anak pada ekstrakurikuler atau lembaga bimbel yang berdedikasi. Selesai deh urusan mendidik anak”. Mungkin begitu yang hendak Anda jadikan tameng. OK, jawaban itu cukup rasional.



Mungkin Anda lupa bahwa segala bentuk lembaga bimbingan belajar apa pun di Indonesia ini tidak menjamin keberhasilan anak dalam segala aspek pendidikan, baik kecerdasan otak, moral maupun spiritual. Pastinya Anda setuju bahwa untuk mendapatkan anak yang cerdas, otak bukanlah satu-satunya tujuan hidup Anda. Perlu Anda ketahui bahwa pembentukan perilaku (moral dan spiritual) anak tidak dapat diserahkan sepenuhnya kepada lembaga bimbingan belajar, apalagi kepada seorang pramuwisma. Bagaimanapun juga peran Anda sebagai orangtua sangat menentukan tingkat keberhasilan anak Anda.



Kami tidak mengatakan kepada Anda ‘tinggalkan pekerjaan Anda sebagai wanita karier dan luangkan semua waktu untuk anak Anda! tidak, sama sekali tidak. Hal yang perlu Anda lakukan adalah mengubah strategi dalam mendidik anak. Kiranya artikel ini dapat membantu Anda untuk mencapai impian setiap orang tua yaitu memiliki anak-anak yang berpestasi dan berkepribadian baik.


TIPS-TIPS CERDAS UNTUK ORANGTUA SIBUK

A. Bagaimana Anda Memajenen Waktu Anda


tips-cerdas-untuk-orangtua-sibuk-mainan-edukasi

Menjadi orangtua yang mempunyai peran Anda memang tidak gampang. Hal ini terutama banyak dialami oleh kaum ibu. Mereka harus mengurus sagala kepentingan dan pekerjaan rumah tangga selain juga disibukkan dengan rutinitas pekerjaan di kantor. Kondisi ini berbeda dengan Anda yang mempunyai pembantu di rumah, sebab secara logika Anda tidak mempunyai kesibukan dalam mengurus rumah.


Meskipun demikian, Anda (baik yang mempunyai pembantu atau tidak) tetap mempunyai kesibukan yang sama-sama menyita waktu. Tentu saja Anda yang tidak mempunyai pembantu di rumah harus bekerja lebih ekstra daripada yang mempunyai pembantu.



Oleh karena itu, dibutuhkan manajemen waktu yang bagus dan rapai agar semuanya dapat teratasi. Tanpa manajemen waktu yang baik, Anda akan dibuat stres karenanya. Apa saja tips-tipsnya?

1. Tetapkan rutinitas di pagi hari

Pagi hari menjadi waktu paling sibuk bagi kebanyakan ibu rumah tangga. Dari mulai bangun pagi, menyiapkan sarapan, mencuci, mengepel dan mengurusi anak seolah sudah menjadi rutinitas wajib. Meskipun demikian, jangan pernah mengeluh karena kesibukan ini sudah menjadi konsekuensi Anda.


Selesaikan semua urusan domestik seperti mencuci, bersih-bersih rumah, memasak, sebelum berangkat kerja. Sebaiknya, jangan mengerjakannya sendirian karena akan menguras separo energi Anda. Cobalah untuk membagi tugas dengan anggota keluarga Anda, termasuk suami dan anak Anda. Membagi-bagi tugas ini, selain membantu meringankan tugas Anda di pagi hari, juga memberikan pembelajaran akan tanggung jawab, terutama bagi anak Anda. Minimal, mintalah anak Anda untuk mempersiapkan segala kebutuhannya sendiri.



2. Ajari anak bekerja

Kebanyakan orangtua memanjakan anak mereka. Dengan alasan ‘agar cepat’, maka segala kesibukan di pagi hari disantapnya sendirian. Hal ini secara tidak langsung sudah membuat anak Anda seperti raja dan Anda sebagai pelayannya.


Ajarkan pada anak Anda tentang beberapa pekerjaan rumah tangga, misalnya menyapu, memasak, mengepel, dll. Saat senggang di sore atau malam hari, atau mungkin di akhir pekan, coba habiskan waktu di dapur. Anda dapat mengajari anak memasak, sekaligus menyiapkan makanan untuk keesokan hari. 



Keterampilan ini penting dikuasai, tak peduli jenis kelamin anak Anda, laki-laki dan perempuan harus dapat memasak. Bila telah dapat menyiapkan makanan sendiri, Anda tidak akan khawatir meninggalkan mereka saat perlu berpergian keluar kota untuk urusan pekerjaan misalnya.



Apapun hasil pekerjaan anak, cobalah untuk mengargainya dengan memberikan pujian. Tunjukkan pada anak Anda cara melakukan pekerjaan itu dengan baik dan benar agar hasilnya juga maksimal.

3. Berkomunikasilah

Ada beberapa tipe wanita (ibu rumah tangga) yang tidak suka menyuruh-nyuruh anggota keluarganya. Harapannya, anggota keluarganya akan peka dengan apa yang diinginkannya. Dengan kata lain, orang dengan tipe ini mengharapkan bantuan orang lain tanpa memintanya.


Jika kebetulan Anda mempunyai tipe seperti ini, maka ubahlah dengan segera. Bicaralah dengan jelas karena tidak semua orang dapat memahami apa keinginan Anda, kecuali Anda mengungkapkannya dengan jelas. Saat memberikan perintah misalnya, pastikan orang yang Anda tunjuk memahaminya. Bila perlu, ajukan pertanyaan untuk mengklarifikasi apakah benar-benar telah paham maksud Anda.



4. Hindari sifat over perfectionist



Jangan pernah mengatakan kepada anak dan anggota keluarga Anda yang lain bahwa ‘semuanya harus berjalan sempurna sesuai keinginan Anda’. Hal ini hanya akan menguras energi Anda karena tidak semua orang mempunyai pandangan dan pendapat yang sama dengan Anda.



Curahkan perhatian Anda kepada hal-hal penting dan memang utama. Hindari sifat egois karena akan menghambat kinerja Anda.



5. Mulailah dari hal yang besar!



Kesibukan Anda yang luar biasa menuntut Anda untuk berfikir efektif dan efisien, tentu saja dengan hasil yang maksimal. Oleh karena itu, saat Anda mengerjakan tugas rumah (terutama di pagi hari), biasakan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan besar yang akan mempermudah alur pekerjaan berikutnya. Bila di awal Anda memilih mengerjakan hal yang kecil-kecil dan remeh, pekerjaan besar itu akan selalu tertunda dan terlihat semakin berat.



Mengerjakan pekerjaan berat di awal juga akan membebaskan diri Anda dari stres. Saat pekerjaan itu selesai, Anda akan merasa lega. Setelah itu, Anda pun dapat memberikan ‘hadiah’ untuk diri Anda sendiri, seperti makan, membaca buku, atau mengobrol dengan teman, sembari mengumpulkan energi untuk pekerjaan berikutnya.



6. Bersikaplah tenang dan santai dengan segala kesibukan Anda.



Waktu yang terus berputar kadang membuat pikiran menjadi tidak tenang dan emosi. Akibatnya, pekerjaan terasa semakin menumpuk dan hal ini sangat memicu stres.



Sesibuk apa pun Anda, cobalah untuk tetap bersikap tenang dan santai. Selalu katakan pada diri Anda semuanya akan baik-baik saja. Hal ini akan sangat membantu Anda untuk menumbuhkan semangat yang baru bagi Anda. Dengan demikian, Anda tetap dapat bersikap tenang dan hasil yang akan Anda dapatkan pun akan maksimal. Belajarlah untuk menikmati semua rutinitas Anda, baik di pagi hari maupun di sore/malam hari.


B. Tips Agar Anak Suka Belajar


tips-cerdas-untuk-orangtua-sibuk-mainan-edukasi

Memonitoring anak dan mengajar anak menjadi kewajiban bagi setiap orangtua. Namun, hal ini mungkin menjadi sulit bagi Anda karena tak ada waktu luang yang tersisa. Waktu yang hanya 24 jam, mungkin lebih dari 50% telah Anda gunakan untuk mengais nafkah bagi keluarga.


Menjadi orangtua sibuk memang bukan pilihan Anda. Kebutuhan ekonomi menuntut Anda menjadi orangtua sibuk. Namun, menjadi orangtua sibuk yang tidak sempat memerhatikan anak seperti orangtua lain bukan menjadikan penghalang bagi Anda untuk membuat anak tetap menjalankan kewajibannya, yaitu belajar. 



Belajar adalah hal penting untuk membuat anak sukses, meskipun belajar bukan kunci utama kesuksesan. Namun, dari belajar anak mengetahui semuanya. Caranya?


  1. Menciptakan suasana atau ruang belajar yang menyenangkan adalah syarat mutlak yang diperlukan anak agar suka belajar. Menurut hasil penelitian tentang cara kerja otak, bagian pengendalian informasi akan lebih mudah menerima informasi yang diberikan jika tempat yang digunakan untuk belajar menyenangkan.
  2. Mendorong anak belajar lebih penting daripada menuntut anak untuk belajar. Dalam keadaan yang terpaksa otak tidak akan mampu menerima informasi dengan maksimal. Namun, jika anak menyukai kegiatan yang dilakukan maka otak akan menerima informasi secara maksimal dan menyimpannya lebih lama.
  3. Kenali tipe dominan cara belajar anak, apakah tipe auditory (anak mudah menerima pelajaran dengan cara mendengarkan) atau tipe-tipe lainnya.
  4. Belajar dengan jeda waktu lebih baik daripada sistem kebut semalam. Dengan beristirahat 15-20 menit terlebih dahulu akan memberikan refresh bagi otak untuk kembali menerima informasi.
  5. Anak pada dasarnya mempunyai naluri ingin mempelajari segala hal yang ada di sekitarnya. Anak akan menjadi sangat antusias dan semangat untuk belajar jika isi/materi yang dipelajari anak sesuai dengan perkembangannya. Anak akan menjadi mudah bosan jika yang dipelajari terlalu mudah baginya dan sebaliknhya anak akan menjadi stres dan patah semangat jika yang dipelajari terlalu sulit.


C. Agar Anak Dapat Mengatur Uang


tips-cerdas-untuk-orangtua-sibuk-mainan-edukasi

Banyak orangtua yang beranggapan dengan memberikan materi yang berlimpah, maka si anak dengan sendirinya dapat memanage uangnya. Namun, sebenarnya hal ini salah!


Memberikan uang yang berlebih pada anak seperti mengajarkan anak pada sifat boros. Mungkin beberapa persen dari sekian banyak anak yang berlimpahan materi dapat mengendalikan keuangan, tetapi banyak dari mereka tidak dapat menghargai uang. Mereka beranggapan orangtua yang kaya raya dapat memberikan uang kapan saja bila si anak meminta. 



Dengan pemikiran seperti ini anak bebas menghambur-hamburkan uang untuk hal-hal yang tidak penting. Banyak sekali contoh riil yang sudah kita temui. Mungkin Anda pun sering melihat anak-anak borju melakukan hal-hal yang tidak berguna dengan uangnya. Mengajarkan anak menghargai uang lebih penting daripada hanya memberikan materi yang berlimpah. Berikut ini cara yang dapat Anda tempuh:


  1. Mengajarkan anak mengelola uang sejak dini akan menjadi kebiasaan anak hingga beranjak dewasa. Saat ia mengerti kegunaan uang ia akan mengatur semua tanpa Anda bimbing. Prosesnya dapat diawali dengan pengenalan uang kepada anak.
  2. Jelaskan pada anak susahnya mencari uang. Jika mereka tahu bagaimana cara Anda mencari uang, dengan sendirinya mereka akan berpikir dua kali untuk menghambur-hamburkan uang yang Anda berikan.
  3. Jika Anda berbelanja bersama anak, biarkan ia membayar belanjanya sendiri dengan uang yang ia miliki.
  4. Beri anak uang saku yang cukup, jangan berlebihan bahkan jangan sampai kurang karena akan menimbulkan kecemburuan sosial.
  5. Jika anak menginginkan suatu barang yang tidak berhubungan dengan pendidikannya, ajarkan padanya untuk menabung sedikit demi sedikit untuk membeli barang yang ia inginkan. Dengan begitu ia akan merasakan susahnya mengumpulkan uang dan mendapatkan sesuatu dengan uang.
  6. Ajarkan padanya agar tidak melupakan orang-orang yang tidak seberuntung dia. Ajak anak beramal dengan menyisihkan sebagian uangnya untuk anak yatim atau orang yang berstatus lebih rendah dari keluarga Anda.
  7. Ajarkan pada anak untuk membuat anggaran sederhana antara pemasukan dan pengeluaran. Dengan begitu, ia lebih dapat mengelola uang yang ia miliki.



D. Agar Anak Bisa Menjaga Diri


tips-cerdas-untuk-orangtua-sibuk-mainan-edukasi

Waktu yang kurang tepat bagi Anda tidak memungkinkan Anda menjadi satpam 24 jam bagi anak Anda. Itu merupakan faktor utama si anak mudah terpengaruh lingkungan-lingkungan di sekitarnya. Jika pengaruh tersebut positif, tentu Anda tidak memiliki kecemasan, mungkin rasa bangga yang Anda rasakan. 


Namun tidak semua lingkungan membawa pengaruh positif bagi anak. Banyak lingkungan yang malah membawa seseorang ke lembah hitam karena penjagaan diri yang kurang. Oleh sebab itu, mendidik anak untuk bisa menjaga dirinya sendiri sangatlah penting. Berikut tips yang dapat Anda terapkan:


  1. Kuatkan ilmu spiritual anak, jika anak mempunyai iman yang kuat, ia akan takut untuk melakukan hal-hal di luar ajaran agama.
  2. Ikutkan anak pada ekstra bela diri atau sejenisnya. Hal ini untuk berjaga-jaga jika si anak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.
  3. Berikan anak handphone dan nomor-nomor penting jika ia sedang mengalami kesulitan.
  4. Ajarkan pada anak untuk memilih pergaulan yang sehat.
  5. Batasi pergaulan anak agar tidak terlalu bebas.


E. Tips Menghadapi Emosi Anak

tips-cerdas-untuk-orangtua-sibuk-mainan-edukasi

Berbagai macam aktivitas sering menyita lebih dari 50% perhatian Anda. Sebagai orangtua yang berkompetisi dalam karier, bukan tidak mungkin lebih dari 12 jam Anda habiskan untuk berkarya. Otomatis, waktu kebersamaan dengan anak sangat berkurang. Akibatnya, anak merasa kurang diperhatikan, merasa asing dengan orangtua sendiri, dan merasa tidak penting dalam keluarga. Semua dicerminkan dalam berbagai ekspresi emosi seperti marah, sedih dan sebagainya. 


Lalu, bagaimana sikap Anda seharusnya?


  1. Hindari merespon kemarahan anak dengan teriakan dan omelan. Genggam tangannya, minta dia menarik napas panjang dan mengungkapkan perasaannya.
  2. Hindari menyudutkan anak saat dia sedih. Hibur dia, misalnya dengan memberikan es krim.
  3. Hindari meremehkan rasa anak takut terhadap sesuatu, misalnya takut gelap, anjing, dll. Kurangi kecemasan anak dengan menceritakan hal sebenarnya tentang apa yang dia takuti.
  4. Ungkapkan rasa bangga Anda pada anak untuk menghindari rasa cemburu anak pada orang lain.
  5. Bangun terus komunikasi Anda dan anak, misalnya dengan menelponnya saat jam istirahat.
  6. Rencanakan liburan dengan anak.
  7. Sepadat apa pun kegiatan Anda, usahakan meluangkan waktu sarapan atau makan malam dengan anak.
  8. Meskipun hanya dalam waktu singkat, usahakan setiap hari Anda dapat bertemu anak.
  9. Berikan hadiah-hadiah kecil pada anak. Tetapi ingat, kasih sayang Anda tak dapat digantikan dengan mainan.


F. Tips Untuk Anak Yang Kecanduan Game


tips-cerdas-untuk-orangtua-sibuk-mainan-edukasi

Biasanya orangtua yang sibuk bekerja dengan mudah menyediakan perangkat video game untuk anak. Harapannya agar anak tidak rewel sehingga mengganggu aktivitas orangtua. Sayangnya, hal ini dapat menyebabkan kecanduan pada anak sehingga berdampak pada lemahnya kecerdasan emosi anak. 


Demikian juga dengan anak, karena merasa “dicuekin” oleh orangtua, banyak di antara mereka yang menjadikan game sebagai teman karib yang mengisi kekosongan waktunya. 



Agar anak tidak kecanduan game, berikut ini adalah tipsnya:


  1. Berikan waktu luang dan perhatian pada anak.
  2. Berikan permainan yang mengandung unsur edukatif bukan dengan kekerasan dan semacamnya.
  3. Beri batasan waktu bagi anak dalam bermain game.
  4. Tanamkan pemahaman keagamaan pada anak.
  5. Berikan kesibukan lain pada anak, misalnya dengan mengikutkan anak untuk les musik.
  6. Berikan sanksi ringan kepada anak jika dia melupakan tanggung jawabnya hanya karena bermain game.



G. Pengawasan Dunia Maya


tips-cerdas-untuk-orangtua-sibuk-mainan-edukasi

Kemajuan teknologi internet mulai merambah dunia anak-anak. Saat ini, sudah bukan hal yang mengherankan lagi jika anak SD mahir dengan aktivitas browsing, dan sebagainya. Sayangnya, informasi-informasi yang disajikan oleh budaya internet tidak semuanya pantas diketahui anak-anak. Selain memberikan berjuta manfaat, internet juga membawa pengaruh negatif seperti pornografi, kekerasan, budaya hedonis, dll. 


Simak tips berikut yang sebaiknya Anda lakukan!


  1. Sebisa mungkin dampingi anak selama mengakses internet. Tempatkan komputer atau notebook di tempat yang mudah diawasi.
  2. Beri batasan waktu penggunaan internet pada anak.
  3. Libatkan diri Anda dalam dunia maya anak, misalnya dengan menjadi teman facebook, friendster, atau chatting-nya. Ketahui teman-teman anak di dunia maya.
  4. Libatkan anggota rumah lainnya untuk mengawasi aktivitas anak.
  5. Gunakan software di komputer anak untuk memonitor aktivitasnya selama menggunakan internet.
  6. Batasi uang sakunya untuk menghindari anak mengakses informasi yang tidak perlu di warnet.
  7. Berikan handphone yang tidak dilengkapi dengan fitur internet dan fasilitas lain yang tidak perlu.


H. Tips Membentuk Anak Bertanggung Jawab


tips-cerdas-untuk-orangtua-sibuk-mainan-edukasi

Kesibukan orangtua sering menjadikan pengawasan orangtua terhadap perkembangan kepribadian anak berkurang. Akibatnya, banyak anak yang tumbuh menjadi seseorang yang kurang bertanggung jawab. Tidak jarang mereka menggunakan tameng kegiatan orangtua yang super sibuk untuk membenarkan sikapnya. Di bawah ini adalah hal yang harus Anda lakukan:


  1. Beri anak kepercayaan untuk menjalankan tugasnya sesuai dengan kemampuan.
  2. Berikan anak pekerjaan sesuai dengan kemampuan, kondisi, dan suasana hatinya. Jangan terlalu membebaninya dengan banyak pekerjaan.
  3. Andalkan anak dalam menjalankan tanggung jawabnya, biarkan anak menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri. Berikan bantuan sesuai kebutuhannya jika memang diperlukan.
  4. Jangan terjebak untuk menyelesaikan tugas-tugas anak.
  5. Berikan latihan pada anak untuk mengelola keuangannya sendiri.

#terimakasihgoogle

Tidak ada komentar:

Posting Komentar