Rabu, 19 Juli 2017

Permainan Edukasi Sederhana

permainan-edukasi-sederhana-semarang
Permainan Edukasi Sederhana

Komitmen orangtua untuk menciptakan lingkungan belajar yang berfokus pada anak dan keyakinan bahwa setiap anak mempunyai kecepatan belajar yang berbeda-beda. Permainan-permainan edukasi sederhana umumnya merupakan pengembangan dari kegiatan belajar yang dilakukan di kelas, tapi juga bisa dilakukan dengan mudah di rumah.

Semua kegiatan ini dibuat berdasarkan asumsi bahwa anak mempunyai rasa ingin tahu yang amat besar, dan merupakan pembelajar yang hanya memerlukan kesempatan, semangat dan dukungan dari keluarga untuk bisa tumbuh dan berkembang. Permainan-permainan edukasi sederhana tak hanya mendidik, tapi juga menyenangkan. Dan walaupun semua keterampilan yang akan dikuasai nantinya merupakan dasar dari kurikulum di sekolah, keterampilan-keterampilan tersebut juga bermanfaat kapan saja dan di mana saja.

Seiring berjalannnya waktu, konsep-konsep dasar yang dipelajari dan dilihat oleh si kecil berulang-ulang akan meningkatkan pemahamannya tentang dunia orang dewasa. Proses belajar tak akan pernah berhenti, melainkan terus berlangsung sepanjang hidup!

Keterampilan yang dipelajari dari permainan edukasi sederhana ini adalah:

1. Aktivitas Bahasa

- Pra menulis yaitu pengenalan abjad, menggambar dan mewarnai.
- Menulis yaitu mereka-reka ejaan, mengenal bunyi huruf, dan membedakan bunyi.
- Membaca yaitu membedakan secara visual, pengenalan tulisan, pemahaman, berpikir kritis, berpikir imajinatif, dan keterampilan berbahasa

2. Aktivitas Matematika

- Mengenal relasi bilangan
- Menyortir dan mengklasifikasi
- Mengenal pola
- Pengenalan angka
- Membuat perbandingan
- Menghitung
- Memecahkan masalah
- Melakukan pengukuran
- Membuat perkiraan
- Mengurutkan
- Mengenal bentuk geometris
- Menyusun dan mengelompokkan
- Mengenal grafik
- Mengenal waktu
- Mengenal uang

3. Aktivitas Ilmu Pengetahuan Alam

- Keterampilan bertanya
- Melakukan pengamatan
- Membuat hipotesis
- Melakukan eksperimen
- Mengumpulkan dan mencatat data
- Membuat kesimpulan

4. Aktivitas Fisik

- Koordinasi mata dan tangan
- Keterampilan menggunakan jari-jemari
- Keterampilan motorik halus
- Keterampilan motorik kasar

Permainan Edukasi Sederhana Aktivitas Bahasa

permainan-edukasi-sederhana-semarang
Permainan Edukasi Sederhana Aktivitas Bahasa

Membaca adalah bahasa yang ditulis. Pengenalan dengan segala bentuk tulisan, tanda-tanda, iklan di kotak makanan, nama-nama pabrik yang ada di televisi, kulkas, begitu juga di surat kabar, majalah, dan buku. Membantu anak mencari keterkaitan antara berbicara, menulis dan membaca. Awal dari kegiatan menulis adalah menggambar. Anak menyampaikan suatu pesan dalam gambar yang ia buat. Anak sebaiknya selalu didorong untuk menggambar dan menyampaikan arti atau pun “cerita” dari gambar yang telah ia buat.

Pada tingkatan yang paling awal, keterampilan motorik halus anak masih belum sempurna. Namun, sejalan dengan bertambahnya waktu dan latihan, kemampuannya dalam menggunakan jari-jarinya akan semakin berkembang. Ketika anak telah melampaui tahap menggambar dan mulai “menulis“, tulisannya biasanya berbentuk garis, lingkaran, dan apa yang disebut pendidik sebagai “tanda-tanda”.

Secara perlahan, huruf-huruf abjad akan dipelajari, dan lambat laun akan mengarah pada kata dan kemudian kalimat. Pada tahap awal, anak sebaiknya didorong untuk “mengeja dengan nyaring” kata-kata yang ditulisnya, dengan penekanan pada huruf awal terlebih dahulu, baru kemudian ke huruf tengah, lalu huruf terakhir. Ini adalah proses pengenalan bunyi huruf (phonics) yang disebut “mereka-reka ejaan” dan dapat membantu anak agar tidak lagi tergantung pada orang dewasa serta mengetahui cara mengeja yang benar. Pada awalnya, cerita atau pesan yang ditulis anak kadang tidak mencerminkan apa yang ingin dikatakannya. Namun, yang penting ia telah memahami bahwa apa yang ia tulis memuat suatu pesan untuk orang lain. Ini merupakan langkah besar dalam mempelajari bahasa.

Gunakan huruf kecil saat membuat kartu-kartu berisi huruf atau kata-kata. Umumnya tulisan lebih banyak menggunakan huruf kecil sehingga anak sebaiknya dikenalkan dengan huruf kecil terlebih dahulu sebelum huruf-huruf besar.

Permainan Edukasi Sederhana Aktivitas Matematika

permainan-edukasi-sederhana-semarang
Permainan Edukasi Sederhana Aktivitas Matematika

Mempersiapkan iklim bersahabat untuk aktivitas matematika tergantung cara kita memandang matematika sebagai lebih dari sekadar penambahan dan pengurangan dan bukan hanya angka atau simbol. Matematika untuk anak-anak harus konkret, bukan simbolik. Menyortir dan menyeleksi adalah langkah awal untuk mengembangkan keterampilan dalam mengamati persamaan dan perbedaan objek dan mengelompokkannya berdasarkan ukuran, warna dan bentuk.

Dengan menggunakan kacang-kacangan, tusuk gigi, dan kancing baju, si kecil bisa memahami konsep dasar matematika sebelum menerapkan ke angka. Lewat bantuan kelima indranya untuk memecahkan persoalan matematika, ia sebenarnya belajar merepresentasikan konsep abstrak dengan cara yang mudah. Walau mengenali angka-angka tertulis itu penting, dan ada banyak kegiatan di rumah untuk mempelajari itu semua, penekanan utamanya sebaiknya pada penggunaan bahan yang bisa ia sentuh untuk mengeksplorasi pemecahan masalah.

Permainan Edukasi Sederhana Aktivitas Ilmu Pengetahuan Alam

permainan-edukasi-sederhana-semarang
Permainan Edukasi Sederhana Aktivitas Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu pengetahuan alam sangat berkaitan erat dengan rasa ingin tahu dan kebiasaan bertanya tentang berbagai hal. Melalui pengamatan yang ia lakukan, seorang anak bisa membuat suatu hipotesis, seperti “Tanaman memerlukan sinar matahari untuk tetap hidup.” Hipotesis itu nantinya bisa diikuti dengan suatu eksperimen dengan menulis dan menggambarkan yang dilihat adalah suatu metode ilmiah. Terakhir, setelah semua itu dilakukan, suatu kesimpulan pun bisa diperoleh. Penting untuk diingat, bagi seorang anak yang masih kecil, yang dimaksud ilmu pengetahuan alam adalah mengamati dan membuat perbandingan, bukan memberi penjelasan yang panjang. Jadi, Anda tidak perlu memberikan penjelasan selengkap mungkin atas semua fenomena alam yang ada.

Permainan Edukasi Sederhana Aktivitas Fisik

permainan-edukasi-sederhana-semarang
Permainan Edukasi Sederhana Aktivitas Fisik

Anak berkembang sebagai individu utuh, menggunakan pengindraan, pikiran dan tubuh dalam beraktivitas. Perkembangan fisik anak-anak yang masih kecil amat jelas terlihat, dan kemampuan melakukan tugas-tugas fisik serta menggunakan anggota tubuh untuk melakukannya sangat penting untuk membangun kompetensi. Bagi anak yang masih kecil, berhasil melakukan aktivitas yang membutuhkan keterampilan motorik sama pentingnya dengan mengembangkan keterampilan sosial atau berbahasa.

Beberapa permainan edukasi sederhana dibuat berdasarkan pengalaman belajar dengan mengkoordinasikan mata dan tangan, yang diciptakan Maria Montessori. Montessori memahami bahwa anak mencari keteraturan di dunianya secara alami, dan kegiatan-kegiatan yang menarik bagi pikiran dan indra sangatlah berguna. Meniru orang dewasa juga penting bagi perkembangan anak. Anak-anak  mendapatkan kepuasan saat mengulang-ulang sesuatu; dan pada saat yang sama, konsentrasi dan rasa percaya diri pun tumbuh melalui kegiatan yang mereka lakukan.  

Metode Montessori adalah suatu metode pendidikan untuk anak-anak, berdasar pada teori perkembangan anak dari Dr. Maria Montessori, seorang pendidik dari Italia di akhir abad 19 dan awal abad 20. Metode ini diterapkan terutama di pra-sekolah dan sekolah dasar, walaupun ada juga penerapannya sampai jenjang pendidikan menengah.


maria-montessori-permainan-edukasi
Dr. Maria Montessori, seorang pendidik dari Italia di akhir abad 19 dan awal abad 20

Maria Montessori (lahir di Chiaravalle, Ancona, Italia, 31 Agustus 1870, meninggal di Noordwijk, Belanda, 6 Mei 1952 pada umur 81 tahun) adalah seorang pendidik, ilmuwan, dan dokter berkebangsaan Italia. Ia mengembangkan sebuah metode pendidikan anak-anak dengan memberi kebebasan bagi mereka untuk melakukan kegiatan dan mengatur acara harian. Metode ini kelak dikenal dengan sebutan Metode Montessori.

Ciri dari metode Montessori adalah penekanan pada aktivitas pengarahan diri pada anak dan pengamatan klinis dari guru (sering disebut "direktur" atau "pembimbing"). Metode ini menekankan pentingnya penyesuaian dari lingkungan belajar anak dengan tingkat perkembangannya, dan peran aktivitas fisik dalam menyerap konsep akademis dan keterampilan praktik. Ciri lainnya adalah adanya penggunaan peralatan otodidak (koreksi diri) untuk memperkenalkan berbagai konsep.

Walaupun banyak sekolah-sekolah yang menggunakan nama "Montessori," kata itu sendiri bukan merupakan merk dagang, juga tidak dihubungkan dengan organisasi tertentu saja.

#terimakasihgoogle

Tidak ada komentar:

Posting Komentar