Mainan Edukasi Puzzle Blok 6 Sisi Tema Serangga |
Kami, taraedutoys.blogspot menyediakan mainan edukasi Puzzle Balok 6 Sisi dengan tema SERANGGA. Dan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kecerdasan spacial anak, yaitu kemampuan untuk mampu memahami bentuk tiga dimensi atau ruang secara tepat. Peka terhadap unsur garis, bentuk, ruang dan hubungannya antara unsur-unsur tersebut. Sehingga dapat memvisualisasikan dan memanipulasi objek pada ruang. Hal penting dalam matematika dan profesi yang berorientasi ilmu pengetahuan dan rekayasa, contohnya profesi Insinyur.
Adapun dimensi Puzzle
Balok 6 Sisi adalah terdiri dari 9 keping potongan kubus yang masing-masing
panjang, tinggi dan lebarnya sama yaitu 3,5 cm. Jadi ukuran totalnya: panjang:
10,5 cm, lebar: 10,5 cm, tinggi: 3,5 cm, berat: 300 gram. Puzzle Balok 6 Sisi, Serangga
terdiri dari 6 gambar hewan-hewan serangga yaitu:
1. Laba-laba
2. Belalang
3. Kumbang
4. Kupu-kupu
5. Siput
6. Lebah
Harga Rp. 28.000,-
(dua puluh delapan ribu rupiah).
Apabila Anda berminat silahkan memesan
melalui:
SMS/WA: 082133185500
PIN BB: D0A88FEE
COD Kota Semarang.
Puzzle, balok dan segala mainan tradisional yang dapat dipegang oleh anak telah sejak lama menjadi andalan. Dan tetap menjadi yang terbaik bagi orang tua mengajar kepada anak tentang keterampilan-keterampilan dasar selama masa pertumbuhan anak. Meskipun disebut "berbasis layar", termasuk komputer, video game dan ponsel, dapat membuat anak-anak terhibur, teknologi kurang efektif dibandingkan mainan-mainan tradisional lainnya dalam mengajar kecerdasan spasial untuk anak-anak pra sekolah.
Keterampilan-keterampilan dasar, termasuk diantaranya geometri awal dan pengetahuan nama-nama bentuk, (lingkaran, kotak, segitiga dll) membantu pemahaman anak-anak tentang matematika saat berada di TK. Apabila seorang anak sudah memiliki pemahaman tersebut, bisa dibilang dia berada di garis depan. Sebab kecerdasan spacial adalah kemampuan seorang anak untuk mampu memahami bentuk tiga dimensi atau ruang secara tepat. Peka terhadap unsur garis, bentuk, ruang dan hubungannya antara unsur-unsur tersebut. Sehingga dapat memvisualisasikan dan memanipulasi objek pada ruang. Hal penting dalam matematika dan profesi berorientasi ilmu pengetahuan dan rekayasa, contohnya profesi Insinyur.
Puzzle, balok, bentuk-bentuk dasar dan mainan lainnya tidak lebih dari hanya sekedar permainan, ketika orang tua bergabung, dialog yang terjadi saat bermain mendorong kesempatan untuk mengembangkan kecerdasan spasial. Misalnya, membandingkan ukuran, warna dan posisi benda mengajarkan anak-anak bagaimana untuk membuat perbandingan. Ketika orang tua mengarahkan dan mulai membahas tentang permainan tersebut, jenis percakapan ini baik untuk anak-anak. Orang tua harus seperti komentator olahraga dan selalu membahas tentang apa yang sedang terjadi.
Bermain di dunia nyata juga dapat mengajarkan keterampilan sosial. Salah satu alasan mainan tradisional memberikan banyak manfaat adalah bahwa mereka melibatkan orang lain dalam berbagai cara. Orang tua memberikan banyak tambahan masukan bahasa, dan mereka dapat menanggapi anak-anak dengan cara yang mainan elektronik tidak dapat lakukan pada saat bermain. Meskipun mainan berbasis layar mempunyai daya tarik besar untuk keluarga, banyak ahli percaya bahwa mereka tidak dapat membantu anak-anak belajar, sebanyak mainan/benda nyata dan interaksi dengan orang lain.
Pada saat orang tua melihat bahwa anak-anak sedang menonton layar ini dan terlihat seperti mereka memahami, tapi sebenarnya mereka tidak memahami dalam cara yang membantu mereka belajar. Anak-anak tidak belajar sebanyak ketika mereka benar-benar melihat wajah orang tua mereka dan berinteraksi dibandingka ketika mereka menonton pola pada sebuah layar. Anak-anak yang menghabiskan waktu di depan layar, apakah itu komputer, televisi atau tablet, juga cenderung memiliki masalah dalam memperhatikan, tingkat baca yang lebih rendah dan kemampuan lebih rendah untuk menggunakan bahasa lisan dibandingkan dengan anak-anak lain yang tidak menghabiskan waktu di depan layar.
The American Academy of Pediatrics pada tahun 2013 mengeluarkan pedoman waktu penggunaan layar, merekomendasikan agar tidak diperkenalkan pada layar apapun untuk anak di bawah usia 2 tahun. Setelah usia dua tahun, merekomendasikan pembatasan waktu penggunaan layar hanya untuk satu atau dua jam dalam sehari. Pada ulasan penelitian tentang efek kognitif dari berbagai jenis permainan. Ditemukan fakta bahwa mainan dunia nyata lebih baik bagi anak untuk mengajarkan keterampilan spasial, beberapa mainan elektronik dan aplikasi dapat menawarkan "bonus pengalaman belajar".
Mainan digital yang terbaik dapat menyesuaikan tingkat kesulitan permainan dalam meresopon meningkatnya keterampilan anak, menciptakan pengalaman individual bagi anak yang dapat meningkatkan keterlibatan, mengurangi frustrasi, dan mengoptimalkan pembelajaran. Di luar permainan puzzle dan balok, orang tua disarankan mencari permainan di dunia nyata yang mengasah keterampilan dasar tentang membuat sebuah bangunan. Misalnya satu set mainan pasir kinetic, dll.
Para peneliti juga menganggap bahwa keterampilan membuat bangunan, seperti penalaran spasial sejak usia dini dapat membuat anak-anak tumbuh secara baik, saat mereka tumbuh dewasa juga akan berusaha untuk mengembangkan keahlian yang sama. Jenis-jenis permainan seperti puzzle dan balok ini yang mengasah keterampilan membuat benda sangat terkait untuk menjaga anak dalam jalur ilmu pengetahuan dan tekhnik, yang merupakan mata pelajaran kuliah, dan untuk menjadi sukses pada karir mereka nanti. Jadi lebih awal kita mengasah keterampilan ini merupakan hal sangat baik.
Jika Anak sudah memilki kecerdasan spasial pada usia tiga tahun maka di tahun-tahun pertumbuhan berikutnya dipastikan akan lebih baik. Sebagai efek kumulatif ketika anak terus mengasah keterampilan mereka.
Saat bermain puzzle balok 6 sisi, anak-anak akan mengenal bentuk, ukuran dan warna pada kepingan kubus. Dan akan membantu anak belajar untuk meletakkan segala sesuatu secara bersamaan dan harmonis. Sehingga turut mendorong anak untuk belajar keterampilan dasar yang diperlukan pada saat belajar di TK nantinya, yaitu logika berfikir, pengenalan bentuk, dan mengenal nama-nama objek
Puzzle balok 6 sisi terdiri dari 9 (sembilan) keping kubus, yang pada setiap sisinya terdapat 6 potongan gambar berbeda-beda. Apabila disusun dengan benar dapat menjadi 6 buah gambar utuh. Puzzle balok ini adalah salah satu dari berbagai jenis permainan puzzle bongkar pasang yaitu menyusun kepingan-kepingan kubus yang didesain sebagai mainan edukasi dengan warna lebih cerah dan menarik untuk anak-anak.
Secara etimologi kata puzzle itu sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti teka-teki atau bongkar pasang. Puzzle adalah permainan menyusun gambar yang sangat populer dan biasanya dimainkan oleh anak-anak. Dimainkan dengan cara menyusun potongan-potongan gambar acak menjadi sebuah gambar utuh.
Merupakan alasan yang baik bagi orang tua tua untuk membelikan anak mainan puzzle balok 6 sisi tersebut sebagai mainan edukasi. Karena harganya terjangkau dan mudah didapat, anak usia dini juga sangat tertarik dengan warga-warna yang kontras. Selain dapat memberikan keuntungan untuk orang tua berupa waktu tenang dan dapat mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya, ternyata ada banyak manfaat bagi anak-anak yang secara teratur bermain dengan puzzle sebagai berikut:
1. Stimulasi Mental
Puzzle adalah sumber stimulasi mental bagi anak-anak dari segala usia, meskipun permainan puzzle dilakukan secara berulang-ulang. Anak Anda harus memikirkan strategi terbaik untuk mencocokan potongan-potongan puzzle balok tersebut menjadi sebuah gambar puzzle yang utuh sesuai tema. Mereka juga ditantang dari bagian pertama sampai dengan terakhir untuk mencoba menemukan pola-pola tertentu sehingga dapat lebih cepat menyelesaikan permainan. Bahkan mainan elektronik dan mainan edukatif yang saat ini banyak tersedia dipasaran jarang dapat bersaing dengan tantangan yang konsisten disajikan oleh puzzle yang sederhana.
2. Melatih Koordinasi Antara Mata dengan Tangan
Mengembangkan koordinasi antara mata dengan tengan merupakan hal yang sangat penting bagi anak kecil. Anak-anak harus menggunakan potongan puzzle balok dan mencobanya dengan lebih giat untuk menyesuaikannya supaya tecipta keseluruhan gambar yang lengkap. Anak pada usia dini belum dapat mengembangkan koordinasi yang diperlukan untuk terampil dalam menyusun puzzle dengan potongan-potongan kecil seperti jigsaw puzzle.
3. Untuk anak usia 3-6 tahun.
Puzzle ini bisa dimainkan dengan bimbingan orang tua yaitu menuntun tangan sang anak untuk menyusun puzzle ini. Dan seiring berjalan waktu mereka mulai bisa menyamai bentuk dan melakukan permainan game puzzle dengan sendirinya. Ini adalah refleksi dari perkembangan bertahap koordinasi antara mata dengan tangan.
4. Keterampilan Pemecahan Masalah dan Penalaran.
Menyusun puzzle juga menuntut pemecahan masalah dan keterampilan penalaran. Anak-anak selalu dihadapkan dengan masalah-masalah kecil yang harus diselesaikan dalam rangka untuk menyelesaikan puzzle supaya berhasil. Misalnya, ketika tersisa beberapa potongan terakhir yang memiliki bentuk dan warna hampir sama maka anak harus menentukan mana yang cocok dan ini biasanya dilakukan dengan proses eliminasi, mencobanya satu persatu sampai terpasang dengan benar. Dengan waktu, anak-anak mampu memecahkan masalah-masalah kecil ini jauh lebih cepat.
5. Melatih Daya Kreatifitas
Banyak anak yang terpicu daya kreatifnya hanya dengan bermain puzzle. Mereka menikmati gambar pada kepingan kubus dan mencoba menyelesaikannya. Mungkin mereka dapat diarahkan juga untuk menggambar, melukis, dan gambar warna yang mirip. Saat mengembangkan semua keterampilan di atas, puzzle sering membuka pintu untuk kreativitas juga.
6. Selain itu juga dapat melatih konsentrasi, melatih logika, memperkuat daya ingat, mengenalkan anak pada konsep hubungan, melatih berfikir matematis melalui pemilihan gambar dan bentuk.
Pada definisi bermain dari sudut pandang pendidikan, yaitu bermain adalah kegiatan menggunakan alat permainan yang mendidik dan bisa merangsang perkembangan aspek kognitif, sosial, emosional, dan motorik yang dimiliki anak. Puzzle balok sangat cocok digunakan sebagai media mainan edukasi sebab dari ke-enam manfaat yang telah disebutkan di atas, saat bermain puzzle stiker anak-anak juga turut mengembangkan:
1. Aspek kognitif karena anak memikirkan susunan yang mana yang akan di cocokan dari puzzle tersebut.
2. Aspek sosial dan emosional dimana anak dapat menyebutkan nama gambar yang terbentuk dari susunan puzzle, melatih kesabaran, ketekunan dan ketelitian anak serta bisa bekerjasama dengan temannya dalam menyusun puzzle.
3. Aspek motorik halus, anak menyusun puzzle dengan menggunakan tangan, maka motorik halus anak akan berkembang.
Lihat juga produk Mainan Edukasi Puzzle Balok 6 Sisi lainnya di:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar