Mainan Edukasi Abaca Flashcard Seri 1 |
Mainan Edukasi Abaca Flashcard Seri 1 |
ABACA FLASHCARD TIDAK DIJUAL DITOKO BUKU, DAPATKAN HANYA DI DISTRIBUTOR DAN AGEN RESMI.
Kami agen resmi ABACA Flashcard di Kota Semarang menyediakan berbagai Seri ABACA Flashcard sebagai media mainan edukasi yaitu mengajar anak membaca melalui permainan:
ABACA Flashcard Seri 1
Belajar suku kata
berakhiran a dan i, dengan judul AYO BELAJAR MEMBACA SAMBIL MEMANEN ES KRIM,
harga Rp. 45.000,- (empat puluh lima ribu rupiah).
Spesifikasi produk:
a. 44 kartu (full color yang dicetak di atas
art paper sehingga terlihat elegant).
b. 1 lembar ukuran A4 game panen es krim
(full color dicetak di atas art paper), lembar petunjuk dan ada gambar catatan
hasil permainan yang lengkap dengan skorn dan grade yang diperoleh anak).
c.
1 lembar gambar fulll color es krim
(kurang lebih 50 gambar) dan dicetak di atas kertas art paper.
d. 2 buah kuda-kuda untuk bermain.
e. 1 set beratnya 121 gram.
Serunya
belajar membaca sambil panen es krim
-
Belajar membaca sambil panen es krim
- Seru
dan mendebarkan
- Bikin
kecanduan
- Penuh
tantangan
-
Asyiknya berbagi kebahagiaan bersama Bunda
- Aku
bisa baca dalam waktu singkat
Setiap
kali putra/putri Anda mampu menebak suku kata dengan benar maka dia akan
memanen es krim dan kuda-kudanya bisa berjalan di atas papan monopoli es krim.
Terdiri dari 44 suku kata, 1 lembar A4 papan bermain panen es krim, i lembar A4
halaman reward yang berisi sekitar 50 gambar es krim dan 2 buah kuda-kuda.
KELEBIHAN
ABACA FLASHCARD SERI 1
-
Kartu ini disusun secara sistematis dan
teratur. Pada tahapan awal, anak hanya dibolehkan memainkan 15 suku kata
pilihan saja. Dan sebagai langkah awal, penemu metode ini sangat berhati-hati
di dalam memilihkan suku kata yang memang harus dipelajari, untuk menghindari
rasa mudah bosan pada anak-anak. Hanya dibatasi pada 15 huruf saja, hanya untuk
tahap pertama atau kartu pertama. Riset membuktikan pemilihan alfabet dengan
klasifikasi termudah dahulu, membantu mempercepat penguasaan anak terhadap
keterampilan membaca.
-
Kartu ini sangat membantu dalam
mengaktifkan neuron pada otak kiri anak-anak. Karena pada umumnya, pada balita,
di bagian otak kanan lebih mendominasi dibandingkan pada otak kiri, jadi itulah
mengapa anak-anak lebih cenderung susah membedakan antara huruf “b” dengan
huruf “d”. Namun flashcard ini dirancang untuk membangun sebuah hubungan yang
baik antara bagian otak kiri dan otak kanan sehingga memudahkan anak
menghafalkan bahasa simbol dengan sangat cepat dan baik.
- Suku kata yang dipilih pun telah
diujicobakan, jadi sangat memudahkan untuk diingat oleh anak-anak.
-
Di dalamnya dilengkapi dengan permainan
yang sangat menarik, dan tidak membuat anak mudah bosan. Permainan panen es
krim memiliki daya tarik tersendiri, karena anak-anak benar memamen es krim
bila dapat menjawab suku kata dengan benar dan baik.
-
Apabila dimainkan dengan rutin, semoga
anak akan dapat membaca dalam waktu tidak lebih dari satu bulan.
-
Terdapat panduan lengkap tentang cara
belajarnya supaya orang tua dapat menemani anak bermain dan anak senang dsb.
CARA
CEPAT BELAJAR MEMBACA (kurang dari 1 bulan) SANGAT COCOK DIGUNAKAN UNTUK ANAK
USIA ANTARA 3-6 TAHUN (tergantung kesiapan anak).
ATURAN MAIN ABACA FLASHCARD SERI 1
BELAJAR MEMBACA SAMBIL MEMANEN ES KRIM
Lakukan
tes kesiapan sebelum mengajari anak belajar simbol (membaca suku kata).
Anak-anak dengan kecerdasan logika tinggi biasanya jauh lebih siat belajar
simbol di usia lebih dini (misal 3 tahun bahkan di bawah 3 tahun) dibanding
anak-anak dengan kecerdasan jenis lain (misal cerdas gambar, cerdas bahasa
dll). Oleh karena itu, langkah terbaiknya adalah mengetes kesiapannya sebelum
memulai belajar membaca agar eskpetasi orangtua tidak berlebihan terhadap anak.
Menurut
Dr. Linda Lavine, Ph.D dari Cortland University New York, anak-anak usia di
bawah 3 tahun rata-rata belum memahami simbol (huruf) dengan baik. Kebanyakan
di antara mereka malah tidak mampu membedakan huruf dengan gambar. Menurut
lavine tahap perkembangan anak dalam memahami simbol (huruf) sebagai berikut:
Usia
3 tahun sebesar 86 %
Usia
4 tahun sebesar 90 %
Usia
5 tahun sebesar 96 %
Artinya
anak-anak ini semakin matang dan bertambah usianya, maka semakin matang
pemahamannya terhadap simbol (huruf). Hasil setiap anak tentu berbeda dengan
anak lainnya bergantung jenis kecerdasan yang dimiliki masing-masing anak.
AYO
MULAI DARI SINI
1.
Ambil 5 kartu dari box 1 lalu ujilah pemahaman anak Anda terhadap simbol
(huruf). Letakkan 5 kartu tersebut di atas lantai dengan posisi kartu dengan
gambar apel di posisi teratas. Lalu tanyakan ke anak, “apa ini?” sambil
menunjuk kartu bertuliskan huruf “a”.
Jika
anak menjawab “tidak tahu” karena baru pertama kali belajar, maka wajib bagi
Anda untuk memberitahunya. Lalu putar kartu dan tunjukkan gambar apel. Katakan
pada anak “a untuk apel.” Lalu perhatikan poin yang tertera pada kartu. Untuk
huruf “a” bernilai 1 poin, artinya kuda berjalan 1 langkah di atas papan main.
Meskipun anak tidak bisa menjawab dengan benar untuk pertama kali main, tidak
mengapa dia mendapatkan poin dan biarkan menikmati gamenya.
Akan
tetapi jika anak sudah bisa atau sudah pernah belajar membaca sebelumnya maka
berikan tantangan yang sesuai dengan kemampuannya. Jika anak mampu menebak suku
kata maka kuda-kuda boleh jalan di atas papan main es krim, dan jika tidak
mampu menebak maka orangtua wajib memberitahukan jawaban yang benar.
1
poin artinya kuda-kuda (kerang plastik) bisa berjalan 1 langkah di atas papan
main panen es krim.
Ketika
Anda mengetes kesiapan anak Anda dengan urutan 5 kartu pertama lainnya,
perhatikan reaksinya. Apakah kadang-kadang anak Anda menyebutkan gambar apel
sebagai “a” atau kadang-kadang dia menyebutkan huruf “a sebagai apel”. Atau
kadang-kadang menyebutkan suku kata “ba” ketika melihat kartu bergambar balon?
Jika hal tersebut terjadi maka menandakan anak Anda belum siap belajar membaca.
Berikut
tanda-tanda ketidaksiapan anak belajar membaca:
a. Tidak
bisa membedakan mana huruf dan mana gambar (biasanya terjadi pada anak usia di
bawah 3 tahun) seperti yang telah dijelaskan di atas.
b. Lebih
tertarik pada gambar dan tidak fokus melihat huruf.
c. Mudah
sekali lupa pada suku kata yang baru saja dipelajarinya disebabkan tidak paham
polanya.
d. Jika
dia mampu mengingat beberapa huruf, anak tersebut akan kesulitan
mengidentifikasi suku kata yang telah dihafalnya ketika dites pemahaman dengan
menjejerkan 2 atau 3 kartu sehingga membentuk kata seperti ja-ka, ka-ca, balada
dll.
Jika
Anda menemukan ciri-ciri di atas maka langkah terbaik adalah menghentikan
proses bermain jika Anda tidak cukup sabar mendampinginya. Akan tetapi jika
Anda cukup bersabar memdampingi anak Anda dan sang anak meminta untuk bermain
ABACA maka dampingi dia bermain tanpa memikirkan hasilnya.
2.
Jika anak Anda tidak menunjukkan ciri khas yang disebutkan di atas, maka
lanjutkan permainan. Rata-rata anak yang telah dinyatakan siap itu usianya di
atas 5 tahun, kecuali anak-anak dengan kecerdasan logika tinggi biasanya mampu
menguasai materi membaca dan bisa membaca di usia lebih dini (3 tahun). Jika
anak sudah menghafal 5 kartu dengan baik, maka tambahlah 1 atau 2 kartu baru
untuk dihafal. Lakukan proses tersebut sampai dia menghafal semua isi kartu di
box 1. Dan ulangi proses untuk menebak kartu-kartu yang ada di box 2 hingga 5.
3.
Jika anak bosan dengan permainan ada banyak hal untuk menyiasatinya agar tidak
bosan dan mau melanjutkan permainan. Pertama cari tahu dulu penyebabnya, jika
penyebab kebosanannya karena anak sudah mahir atau menguasai materi ABACA, maka
tingkatkan tantangannya dengan melakukan hal sebagai berikut:
Kumpulkan
semua kartu yang telah dipelajari lalu kocok kartu-kartu tersebut sehingga
urutannya acak. Lalu ambil kartu secara acak. Misal kartu “ba”.
Tanyakan
pada anak, “ini apa?” sambil menunjuk kartu ‘ba”, lalu letakkan kartu “ba” di
atas lantai. Lalu ambil kartu lainnya misalnya kartu “ga” lalu tanyakan, “Apa
ini?” Setelah anak bisa menjawabnya maka letakkan kartu “ga” disamping kartu “ba”
sehingga membentuk bacaan:
ba ga
Beritahukan
pada anak bahwa kartu di atas bacanya: ba-ga (sambil menunjuk ba dan ga). Lalu
putar kartu sehingga nampak gambar balon dan gasing. Tunjukkan pada anak poin
pada gambar balon, lalu ajari dia menjumlahkannya dengan poin yang ada pada
gasing.
Jumlahkan
poin kartu yang telah berhasil dibaca oleh anak Anda. Untuk kata ba-ga maka
poinnya 4+2 = 6 poin. (Kuda berjalan 6 langkah di atas papan main).
Dengan
teknik jejer kartu Anda tidak hanya mengajarkan teknik membaca pada anak Anda,
akan tetapi Anda juga mengajarkan berhitung (menjumlahkan).
Lakukan
teknik di atas sampai anak Anda mahir membaca kata dan kalimat.
Sebelum
belajar atau bermain ABACA pastikan kondisi anak Anda tidak lelah, mengantuk
atau lapar. Lakukan permainan ketika kondisi anak Anda sedang senang.
Waktu
bermain hanya sekitar 5 sampai 10 menit tiap kali pertemuan, atau sesuai
rentang perhatian anak Anda.
TERIMA KASIH
Apabila Anda berminat silahkan memesan
melalui:
SMS/WA: 082133185500
PIN BB: D0A88FEE
COD Kota Semarang.
Flashcards adalah kartu-kartu bergambar dilengkapi dengan kata-kata yang dapat dikelompokan dalam berbagai kategori diantaranya angka, huruf, warna, buah, hewan, binatang, pakaian dll. Diperkenalkan sebagai sebuah mainan edukasi bagi anak dalam rangka mengenal huruf dan kata-kata yang didesain dengan gambar menarik berwarna-warni. Serta dimainkan dengan cara memperlihatkan kartu kepada anak dan dibacakan secara cepat dalam waktu 1 detik untuk masing-masing kartu, oleh karena itu dinamakan Flash (cepat).
Tujuan dari permainan edukasi ini adalah untuk melatih kemampuan otak kanan anak dalam mengingat gambar dan kata-kata, sehingga perbendaharaan kata dan kemampuan membacanya bisa dilatih dan ditingkatkan sejak usia dini. Sehingga dianggap sebagai terobosan baru dibidang metode membaca dengan mendayagunakan kemampuan otak kanan untuk mengingat. Pada dasarnya metode permainan Flashcards adalah melatih anak menghafal asosiasi antara gambar dan kata-kata, sehingga ketika ia melihat kata-kata itu lagi di kemudian hari maka ia akan mengingat dan dapat mengucapkannya.
Sebenarnya seorang anak sudah menunjukan tanda-tanda kemampuan membaca sejak dini sebab apapun yang mereka lihat sebenarnya adalah sebuah tahapan membaca. Merupakan sebuah fakta bahwa sekalipun belum mengenal huruf, anak-anak sudah dapat membaca dari berbagai gambar dan iklan yang ditayangkan di televisi dengan tulisan yang besar dan mudah dibaca. Hal ini menunjukan bahwa anak-anak selalu berinteraksi dan belajar tentang dunia di sekitarnya.
Masa anak-anak adalah masa bermain, sehingga belum saatnya membebani mereka dengan aktivitas belajar yang berat dan serius. Namun pada saat bermain itulah proses pembelajaran untuk mengasah keterampilan tersebut benar-benar terjadi, meskipun tidak dapat dilihat secara nyata pada saat anak bermain. Seorang orang tua harus dapat mengatur permainan anak sehingga tetap pada jalur pendidikan. Disinilah mainan edukasi ABACA Flashcard mengambil peran untuk menjadi katalis bagi pertumbuhan anak Anda.
Seperti kita ketahui, di hampir semua Tamak Kanak-Kanak, sekarang sudah mulai memasukkan pengenalan huruf dan angka dalam kurikulumnya yang yang dirancang dalam bentuk permainan, nyanyian, gambar-gambar menarik dan lain sebagainya. Artinya, seorang anak balita bisa saja mulai diperkenalkan dengan angka dan huruf, asalkan diajarkan melalui permainan atau aktivitas-aktivitas yang menyenangkan sesuai dengan tingkatan usianya. Jadi, mempelajari apapun itu tidak masalah selama anak merasa senang atau bahagia.
Pembelajaran membaca dengan menggunakan ABACA Flashcard ini disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak dalam membaca. Anak-anak mulai belajar mengenal sesuatu sejak mereka masih bayi. Prinsipnya adalah anak dibawah usia 5 tahun bisa dengan mudah menyerap informasi dalam jumlah yang luar biasa banyaknya. Pada anak yang berusia kurang dari 4 tahun akan lebih mudah dan efektif, dibawah 3 tahun lebih mudah lagi dan jauh lebih efektif dibawah 2 tahun karena merupakan usia yang paling mudah dan paling efektif menyerap informasi.
Faktor yang sangat penting dalam mengajar anak membaca menggunakan media ABACA Flashcard adalah sikap dan pendekatan yang menyenangkan oleh orang tua kepada anak. Oleh karena itu, lakukan permainan ini jika suasana hati anak menyenangkan dan dalam kondisi yang baik. Mempelajari apapun itu tidak masalah selama anak merasa senang atau bahagia. Jika anak-anak merasa bahagia selama mempelajari sesuatu, berapapun usianya (karena perkembangan tiap anak berbeda) maka mereka akan menyerap banyak ilmu darinya. Jika perasaan anak tertekan selama belajar, maka itu artinya pendekatan yang Anda lakukan tidak tepat.
Lakukan permainan ini dengan sangat singkat. Mula-mula lakukan permainan ini 1 kali setiap hari selama 3 menit dengan 5 kartu kata saja, hentikan sebelum anak merasa bosan untuk bermain. Tunjukkan kartu-kartu itu secepat mungkin. Faktor kecepatan itu sendiri menentukan keberhasilan pelajaran yang diharapkan.
Tahapan mengajar membaca dengan permainan ABACA Flashcard adalah dengan memperkenalkan kata-kata tunggal dengan menggunakan 5 kata saja. Setelah dikuasai oleh anak, tambahkan 2 kata baru dan yang 3 adalah kata yang lama. Demikian seterusnya dari tema ke tema lain sehingga anak dapat menguasai kosa kata baru dengan sangat cepat. Tahapan selanjutnya adalah tahapan gabungan kata. Bila anak telah mengenal kata-kata tunggal, maka anak siap untuk menggabungkan kata-kata tersebut menjadi 2 suku kata. Gabungan 2 kata merupakan jembatan dari tahapan membaca yang paling dasar yaitu kata tunggal ke tahap berikutnya. Tahap selanjutnya adalah memperkenalkan kalimat. Susun kata-kata yang sudah diperkenalkan kepada anak terdiri dari 3 kata yang bermakna, sehingga anak akan mudah mengingat kembali apa yang telah dipelajari sebelumnya.
ABACA Flashcard dapat menjadi media pembelajaran yang bagus sebagai pendamping belajar membaca anak karena media yang cara belajarnya interaktif, melibatkan semua indera yang ada, bersifat privat, memberi umpan balik secara langsung dan mampu mengembangkan imajinasi anak. Disamping itu kelebihan ABACA Flashcard adalah:
1. Memperhitungkan tingkat kesulitan materi huruf pada setiap kartu. Bahkan teknik pengklasifikasian tiap suku kata diperhitungkan berdasarkan hasil observasi pada beberapa anak yang mengalami kesulitan menghafal huruf. Huruf-huruf yang sulit, diletakkan di urutan terakhir agar anak tidak terbebani ketika pertama kali mengenal huruf tertentu.
2. Dalam 1 sisi kartu ABACA Flashcard hanya ada 1 simbol yang variabelnya berubah seperti a, b, c, dst dan satu huruf lagi yang variabelnya tetap. Dengan menciptakan pola yang konsisten hingga “za” lalu mengklasifikasikannya sesuai tingkat kesulitannya sehingga lebih dihafal oleh anak.
3. Materi yang terasa tidak lengkap jika tidak dipadukan dengan game yang asyik. Bahkan tingkat kesulitan gamenya pun diperhitungkan. Jika game terlalu sulit, maka akan menurunkan gairah anak untuk belajar, sehingga perpaduan antara game dengan materi yang ada pada kartu harus selaras agar belajar menjadi benar-benar menyenangkan.
4. Membantu anak lebih fokus pada huruf, sebab di setiap kartu terdapat suku kata yang tersusun sistematis dan terstruktur.
5. Bentuk kartu menggunakan huruf ukuran besar dan warna mencolok disertai dengan sehingga menghafal huruf akan menjadi lebih mudah.
6. Dilengkapi dengan permainan agar lebih efektif. Permainan disajikan dengan kesulitan rendah untuk menjaga antusiasme anak.
7. Media ramah otak anak dan anti mental hectic, disusun sesuai teori pembelajaran yang baik dan efektif.
Lihat juga produk Mainan Edukasi ABACA Flashcard
lainnya di:
#terimakasihgoogle
Tidak ada komentar:
Posting Komentar