Selama tahun pertama, bayi sedikit demi
sedikit mulai memperluas cakrawala. Mereka mulai mendengarkan dan berinteraksi
dengan suara, benda dan orang selain pengasuhnya. Mereka akan mengenali
kata-kata dalam ucapan dan menunjukkan minat pada musik dan mainan yang
berisik. Bayi semakin banyak membuat hubungan antara kata-kata dan artinya
begitu mereka bisa mengikuti jari yang menunjuk atau mengarahkan pandangan
mereka pada benda. Oleh karenanya sangatlah penting bagi orang dewasa untuk
mendukung pengembangan hubungan kata ini dengan menunjukkan dan menamai
benda-benda sehari-hari, bercakap-cakap melalui rutinitas harian, dan
mengenalkan hal-hal baru kepada bayi.
Sedikit demi sedikit bayi akan belajar bahwa benda tertentu yang dikenalnya memiliki kegunaan tertentu dan akan dapat menunjuk atau memegang benda ini. Melalui permainan dan penyelidikan, bayi juga akan mengenal persamaan dan perbedaan dan akan mulai menyadari bahwa benda-benda memilliki sifat-sifat berbeda. Banyak dari pengalaman ini didapat melalui eksplorasi dengan mulut dan juga terlibat dalam permainan berulang-ulang yang dipandu orang dewasa.
Kegiatan yang umum dan kata-kata yang
berkaitan juga dipelajari melalui rutinitas harian seperti makan dan minum atau
penggantian popok bersamaan dengan sajak dan permainan seperti menggelitik atau
bergulung, meluncur atau berayun.
Isyarat juga berkembang dalam tahap ini
dengan mengangguk, melambaikan tangan atau mengangkat tangan untuk menunjukkan
bahwa mereka ingin digendong. Bayi dalam tahap ini belajar bahwa komunikasi
dapat mempengaruhi kegiatan di sekitarnya dan juga merupakan salah satu cara
menunjukkan kebutuhan atau keinginan.
Dalam bulan-bulan ini ocehan juga masih
berlangsung dengan pertambahan bunyi yang semakian banyak. Celotehan ini
berkembang menjadi sesuatu yang disebut jargon. Jargon adalah ocehan yang agak
panjang dengan kombinasi bunyi dan intonasi yang sering kali terdengar
seakan-akan bayi berbicara dalam kalimat.
Pada sekitar umur 12 bulan kata-kata nyata
bisa dikenali di antara celotehan dan jargon. Tetapi pengucapan kata-kata tidak
tetap dan kata-kata dapat diucapkan secara berbeda tiap kali diucapkan.
“Di kata pertama seorang anak terdapat
sejarah mendengarkan, mengamati dan bereksperimen dengan bunyi dan peniruan
orang yang sangat selektif.” (Whitehead, 2002).
Memahami Anak Umur 8-20 Bulan: Harapan
yang Sesuai
Bayi mulai memahami tentang:
- Dapat mengikuti perintah sederhana, misalnya “Sini ke ayah’, ‘Dadaah’, dsb.
- Memahami pertanyaan sederhana, misalnya ‘Di mana kucingnya?’
- Mulai mengenali konsep seperti naik dan turun
- Memahami nama benda yang umum, orang yang lazim dan bagian tubuh.
- Memahami kata ‘tidak’
- Akan melihat benda saat ditunjukkan seperti ‘Lihat pesawat terbang itu’
- Akan merespons permintaan seperti ‘Tunjukkan’ atau ‘Berikan minum untuk....’
(Ingatlah bahwa semua anak berbeda - beberapa
akan melampaui harapan ini sedangkan yang lain mempunyai cara mereka sendiri
untuk mencapai hal-hal ini.)
Ekspresi Anak Umur 8-20 Bulan: Harapan
Yang Sesuai
- Terus menirukan bunyi
- Mulai menggabungkan bunyi dengan bunyi seperti kata (jargon)
- Belajar mengatakan kata-kata nyata yang pertama, biasanya hewan atau benda sehari-hari
- Mengulang kata-kata yang diucapkan oleh orang dewasa (echolalia)
- Menguasai 1-3 kata per bulan
- Menggunakan kata-kata yang sama untuk mengenali benda yang mirip, misalnya semua hewan mungkin disebutnya ‘kucing’, semua benda bulat adalah ‘bola’, dsb. (overextend atau holophrase)
- Menggunakan bahasa untuk mendapat informasi dengan mulai mengajukan pertanyaan sederhana
- Mulai menggunakan nada suara berbeda
- Mulai ikut serta dalam sajak tindakan (action rhyme) sederhana
- Akan memberi tanda kebutuhan dengan menunjuk, menggunakan isyarat dan kata
- Akan merujuk diri mereka sendiri dengan nama
- Akan mulai berbicara hingga 30/40 kata dan memahami lebih banyak
Hal-hal yang harus dicermati
- Tidak memalingkan ke suara yang memanggil namanya
- Tidak mengeluarkan banyak bunyi dan ocehan
- Tidak melihat ke arah jari yang menunjuk
- Memiliki sedikit minat akan hal yang sering terjadi di sekelilingnya
- Tidak menyukai kontak tubuh
- Menuntut sedikit perhatian dan tidak berminat untuk bermain
- Tidak memiliki satu katapun dalam 16 bulan
- Berhenti menggunakan kata-kata
Kegiatan Efektif untuk Anak Umur 8-20
Bulan
Ide-ide untuk mengenalkan atau memperkuat
Kata-kata
pertama
Kata-kata pertama yang diajarkan kepada
seorang anak seharusnya mencerminkan peristiwa, rutinitas dan benda yang telah
lazim baginya. Kata-kata awal sebaiknya sependek mungkin dan merujuk benda yang
umum. Misalnya ‘kucing’ dan bukan jenisnya seperti ‘anggora’. Rujukan umum ini
dapat dipelajari dan diingat lebih mudah oleh anak kecil. Kata tersebut juga
lebih berguna bagi anak saat mereka menggunakannya, mereka dapat menyampaikan
arti yang lebih muda dimengerti oleh anak-anak lain dan juga orang dewasa.
Pembina harus membiasakan menamai benda,
kegiatan dan peristiwa kepada anak sepanjang hari. Tetapi, meskipun pembina
perlu bercakap-cakap dengan anak dengan secara konstan memberikan komentar yang
terus-menerus tentang peristiwa, mereka harus berhati-hati untuk memberi jarak
dan memberi dorongan bagi anak untuk mengekspresikan mereka sendiri. Anak-anak
perlu diberi lingkungan yang aman untuk dapat berlatih menggunakan suara
mereka.
Practice
makes perfect
Pembina dapat mendorong penggunaan bahasa
lisan oleh anak dengan berbagai cara yang menyenangkan. Lagu dengan tindakan
yang sederhana sebaiknya menjadi bagian dari kurikulum sehari-hari - dengan
menggunakan tindakan, mainan atau benda nyata, pembina memperkuat nama-nama
benda dan aksi. Lagu dengan tindakan sederhana seperti ‘begini caranya
menggosok gigimu’, ‘menyisir rambutmu’, ‘memakai sepatumu’ dll, mengajarkan
nama benda-benda sehari-hari serta menunjukkan tindakan yang sesuai.
Permainan pura-pura seperti pesta minum teh,
memandikan boneka, dan membaca cerita kepada beruang teddy memberikan anak
kesempatan yang berharga untuk berlatih dan belajar kecakapan bahasa yang baru.
Bahasa yang sedang diucapkan beragam dari menamai bagian tubuh hingga bahasa
mengenai perasaan dan empati.
Menggunakan minat khusus atau jenis kegiatan
kesukaan anak sering kali menjadi motivator terbaik untuk bahasa dan
komunikasi. Hal ini berarti bahwa pembina perlu meluangkan waktu untuk
mengamati anak-anak, berbicara dengan orangtua dan menemukan apa yang
benar-benar disukai anak-anak.
Membangun
kepercayaan diri
Dengan bercakap-cakap dan mendengarkan
bersama anak-anak, orang dewasa di sekitarnya memberi kepercayaan yang semakin
besar yang diperlukan untuk menciptakan komunikasi yang efektif. Dengan memberi
anak ruang dan kesempatan untuk berkomunikasi dan juga memberikan teladan yang
baik untuk komunikasi yang efektif, pembina menciptakan lingkungan yang sempurna
agar komunikasi berkembang.
Pembina yang efektif memberikan kesempatan
bagi anak untuk pengulangan dan kesalahan dan juga kesunyian emas sering
diperlukan bagi anak untuk menemukan kata tepat yang diperlukan untuk
mengekspresikan diri mereka sendiri.
Dalam lingkungan di mana orang dewasa bisa
menerima dan selalu mencoba mewujudkan hak anak untuk didengarkan, anak-anak
sangat lebih mudah berbagi ide dan perasaan yang ada. Dengan memberikan
aktivitas untuk kelompok kecil, kesempatan berdua, bersama dengan suasana yang
tenang dan mendukung, pembina akan memberikan anak-anak hasrat untuk bertukar
ide dan perasaan dengan orang di sekitarnya.
Anak kecil berkomunikasi karena mereka ingin.
Peran utama dari pembina adalah dengan menyediakan waktu dan ruang bagi mereka
melakukan hal ini.
Kelanjutan artikel: Memaksimalkan Saat-saat
Berdua: Anak Umur 8-20 Bulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar