Selasa, 09 Mei 2017

Minat Bermain dan Perkembangan Anak (bagian 2)

minat-bermain-dan-perkembangan-anak-mainan-edukasi
Minat Bermain dan Perkembangan Anak


G. Minat Bermain pada Anak Usia Dini

Bronson memaparkan tentang perkembangan dan minat bermain pada anak sejak lahir sampai delapan tahun. Untuk memudahkan pemahaman dalam implementasinya di Indonesia, maka tahapan dan tugas perkembangan anak usia dini yang akan dibagi kedalam 4 rentangan, yaitu tahap lahir sampai usia 1 tahun, tahap usia 2-3 tahun (13-24 bulan), tahap usia 3-4 tahun (25-36 bulan) dan tahap usia 4-6 tahun (37-48 bulan).


1. Pada Bayi Lahir Sampai Usia 1 Tahun


minat-bermain-dan-perkembangan-anak-mainan-edukasi


Meninjau kemampuan dan minat bermain bayi dari lahir sampai enam bulan pada kemampuan motorik, persepsi-kognitif dan sosial bahasa terdapat garis besar yang memberikan latar belakang sebagai pertimbangan memilih alat permainan yang tepat. Tidak semua anak akan sama rata polanya atau menunjukkan semua kemampuan dan minat yang ada. Sejak awal, anak menunjukkan jarak perbedaan individu dan lebih lanjut akan memilih, menyeleksai dan menggunakan alat permainan.

Selanjutnya pada rentang usia 7-12 bulan, gambaran khas tentang kemampuan dan minat bermain bayi usia 7 sampai 12 bulan dalam gerak, penglihatan, berpikir dan bahasa sosial atau alat permainan yang tepat. Sama seperti kelompok usia lainnya, tidak semua bayi antara 7 sampai 12 bulan disebutkan. Karena anak-anak selalu memperlihatkan perbedaan individu, karakteristik khusus yang ada pada anak haruslah dijadikan pertimbangan ketika akan merencanakan dan menyeleksi alat-alat permainan yang akan mereka gunakan.

Mengingat begitu banyaknya perubahan yang terjadi pada rentang usia ini, maka pada pembahasan selanjutnya akan ciri dan karakteristik perkembangan akan dibagi kedalam rentang usia 0-6 bulan dan 7-12 bulan, sebagai berikut:

Kemampuan Motorik

Rentang usia lahir sampai enam bulan:

  • Membuat gerakan lebih lancar dan dengan maksud tertentu.
  • Kekuatan mengontrol tangan - belajar memukul, lalu meraih dan memegang objek (dengan seluruh tangan).
  • Menemukan kaki - membawa kaki ke mulut dan mengeksplorasi dengan kaki.
  • Mulai duduk dan dapat bermain dengan semangat.
  • Meningkatnya kemampuan dalam permainan otot yang lebih luas, termasuk berguling, berlari, membanting dan melambung.

Rentang usia 7-12 bulan


  • Mulai duduk sendiri.
  • Mulai merangkak dan maju pelan-pelan ke atas atau ke dalam.
  • Mulai menarik kaki untuk berdiri, berpijak (berjalan setelah memegang perabot) dan berjalan (10-16 bulan).
  • Memperlihatkan keinginan untuk berpindah atau bergerak dan mempraktikkan kemampuan tersebut.
  • Berkembangnya fungsi menggenggam (ibu jari dan jari) menjadi menjepit dan mulai memegang benda dengan satu tangan setelah memanipulasi benda lain.
  • Mulai memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain.
  • Mulai menyusun benda.
  • Mulai ingin membenturkan atau membanting, memasukkan, menyodok atau menusuk, menggulung, menekan, menurunkan, mengocok, memukul, melempar, membuka atau menutup, mendorong atau menarik, menggosok atau mengisi dan menarik.
  • Senang bermain saat mandi – menyepak dan berkecipak di air.

Kemampuan Perseptual Kognitif

Rentang usia lahir sampai enam bulan:


  • Mengikuti objek dengan mata, tetapi tidak mencari objek yang hilang dari tampilan.
  • Belajar untuk melokalisir suara dan mencoba melihat asal suara tersebut.
  • Merespon irama, musik, menyanyi (diperbolehkan bergerak, mengguncang atau membuat suara).
  • Mengembangkan visual dengan menjangkau ruangan.
  • Mengeksplorasi dunia dengan mata dan telinga dan mulai berekplorasi dengan tangan, kaki dan mulut.
  • Mulai mengenal orang yang dekat dengannya, objek dan peristiwa lalu mengharapkan mereka selalu muncul kembali.
  • Menjadi sadar pada kesenangan yang baru dan orang yang tidak dikenal, objek dan peristiwa.
  • Meniru gerakan sederhana.

Rentang usia tujuh sampai dua belas bulan:


  • Memperlihatkan minat atau perhatian terhadap objek (benda yang terlihat maupun tidak terlihat dan orang mengembangkan objek yang tetap, kira-kira 11 bulan, melihat benda atau objek di luar penglihatan).
  • Melihat benda atau perhatian dengan wadah atau kotak yang berhubungan seperti: lemari makan kosong, celana panjang dan benda yang bercorak.
  • Senang menggelindingkan dan menjatuhkan benda (menggunakan tali untuk menarik kembali benda yang jatuh dari tepi meja mainan atau kursi panjang).
  • Senang menjelajahi benda-benda.
  • Senang mengoperasikan peralatan sederhana (membuka atau menutup, mendorong atau menarik) dan menimbulkan suatu reaksi.
  • Menunjukkan ketekunan dan perhatian terhadap sesuatu yang baru.
  • Mengingat orang, benda, permainan, aksi dengan mainan.
  • Mulai mencari benda yang tersembuyi (kira-kira 11 bulan).
  • Mulai menunjukkan minat terhadap buka yang bergambar.

Kemampuan Sosial dan Bahasa

Rentang usia lahir sampai enam bulan:


  • Menampilkan daya tarik khusus pada orang (wajah dan khususnya suara).
  • Mulai tersenyum di wajah, pada suara dan gambar pada cermin.
  • Menjadi diam dalam visual atau kontak suara dengan orang lain.
  • Mulai mencari perhatian dan menjalin kontak dengan orang.
  • Merespon suara untuk kontak sosial dan suara lainnya.
  • Tidak sama reaksinya pada nada emosi pada suara lain (marah vs marah).
  • Membedakan diantara orang yang dikenal dan tidak.
  • Mulai untuk mendengkur, bergumam dan tertawa dengan keras dan bermain dengan bunyi.
  • Mendengarkan suara dan meniru suara.

Rentang usia tujuh sampai dua belas bulan:


  • Dapat menunjukkan rasa takut pada orang asing atau memberi reaksi nakal atau buruk untuk mengubahnya, bermain dengan baik dengan orang lain dari keluarga terdekat.
  • Memperlihatkan dan kadang-kadang meniru orang lain.
  • Menunjukkan kesadaran akan ketidaksetujuan terhadap lingkungan.
  • Senang menarik perhatian dan dapat menimbulkan reaksi sosial.
  • Menyenangi permainan yang sederhana seperti ciluk baa... dan da... da...
  • Berceloteh dan bermain dengan bahasa, berusaha untuk dapat meniru suara.
  • Senang mendengarkan suara musik atau lagu sederhana.
  • Paham bila ada orang yang menyebut namanya dan mampu mengikuti perintah sederhana.


2. Pada Anak Usia 1 - 2 Tahun (13 - 24 bulan)


minat-bermain-dan-perkembangan-anak-mainan-edukasi


Pada usia 1-2 tahun gerakan tubuh, pengamatan, daya pikir dan sosial terus berkembang. Hal ini tentunya mempengaruhi cara bermain dan alat-alat yang digunakan dalam bermain. terdapat beberapa indikator perkembangan yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

Kemampuan Motorik:


  • Melatih keterampilan fisik.
  • Suka untuk menarik, meletakkan, mendorong, membongkar, menyusun, memukul, mengosongkan dan mengisi.
  • Senang mendorong dan menarik sambil berjalan.
  • Suka menaiki dan dapat mengatur langkah untuk menaiki tangga rumah.
  • Mencoba dan meniru ketika berbusana.
  • Mempertunjukkan kemampuan pada benda-benda kecil.
  • Menggerakkan dan memindahkan mainan dari suatu tempat ke tempat lain.
  • Menendang dan menangkap bola besar.
  • Menggerakkan dan memutar tombol.

Kemampuan Persepsi Kognitif:


  • Memperlihatkan ketertarikan pada hubungan sebab akibat.
  • Memperhatikan keinginan untuk selalu mencoba dengan benda-benda.
  • Tertarik pada cara kerja benda yang bergerak/berpindah dan bereaksi.
  • Menggabungkan benda-benda dengan benda lain.
  • Menunjukkan pemahaman dan fungsi-fungsi peralatan keluarga yang sederhana.
  • Menunjukkan ketertarikan pada benda-benda yang tersembunyi.
  • Mengelompokkan benda-benda sejenis.
  • Suka bermain air dan pasir.
  • Mencoret-coret pada kertas.

Kemampuan sosial dan bahasa:


  • Bermain dalam suatu kelompok dan lebih banyak bersosialisasi.
  • Lebih menuntut adanya kebebasan.
  • Suka pada permainan meniru.
  • Menyatakan kasih sayang pada sesama.
  • Mulai tertarik dengan buku-buku bergambar.
  • Menyukai permainan interaktif seperti mainan.

3. Pada Anak Usia 2-3 Tahun


minat-bermain-dan-perkembangan-anak-mainan-edukasi


Kemampuan dan minat bermain pada anak usia 2 tahun, meliputi kemampuan motorik (gerak), kognitif (kemampuan  berpikir dan mengamati) dan kemampuan afektif (kemampuan berbahasa dan bersosialisasi). Kemampuan tersebut sangat penting karena tidak semua anak pada usia ini melakukan seluruh kemampuan dan minat yang telah disebutkan tadi. Karena tiap-tiap tingkat perkembangan itu berbeda, kemampuan dan minat pada masing-masing anak mungkin saya menyerupai anak-anak yang lebih muda ataupan anak-anak yang lebih tua usianya.

Kemampuan dan minat anak berkembang karena pengaruh interaksi di lingkungannya. Budaya dan pengalaman individu memberikan pengaruh pada minat bermainnya. Ketika anak bertambah besar, pengenalan anak mulai meningkat, mulai ingin merencanakan dan mengerjakan sesuatu secara teratur sehingga menjadi lebih menarik dan menantang. Namun, jika terlalu banyak variasi akan menimbulkan rasa bingung atau takut. Yang perlu diingat sebelum memberikan pengalaman baru pada anak adalah kesesuaian dengan kemampuan dan minat anak. Setelah itu barulah kita dapat memilihkan permainan yang tepat untuknya. Semakin anak dewasa, budaya dan ketepatan dalam penyediaan permainan harus disesuaikan dengan kemampuan-kemampuan anak dan harus mendukung perkembangan potensi anak serta lingkungannya.

Kemampuan Motorik:


  • Berkaitan dengan kegiatan/aktivitas otot.
  • Sangat bergantung pada kegiatan fisik seperti melompat, memanjat, memegang sesuatu dengan tangan, berputar-putar, lari berjinjit, melakukan salto/jungkir balik, berguling-gulingan.
  • Melempar dan merebut semua macam benda.
  • Mendorong sebuah benda dan mencoba mengemudikannya.
  • Mulai memainkan dan mengkoordinasikan tangan dan jarinya, ± pada usia 2½ - 3 tahun.
  • Sangat menyukai mainan dengan ukuran yang kecil dan mulai menyelidiki sifat dari permainan tersebut.

Kemampuan kognitif (Kemampuan berpikir dan mengamati)


  • Menunjukkan keingintahuan terhadap sifat suatu benda/objek seperti susunan, bentuk, ukuran dan warnanya.
  • Mencocokkan beberapa benda/objek yang sama.
  • Mulai membuat bentuk/pola, menyesuaikan ukurannya dengan contoh yang dilihat (2 sampai 4 pola).
  • Memperlihatkan kemampuan berhitung secara spontan.
  • Memperlihatkan aktivitas kreatif permulaan (menggambar, membangun, membentuk dari tanah liat).
  • Menggunakan suatu objek untuk melakukan perbuatan objek lain (contoh: menjadikan sebuah boneka seperti seekor hewan).
  • Mulai berpikir untuk mencari jalan keluar dari suatu masalah dengan cara coba dan ralat.

Kemampuan Bersosialisasi dan Bahasa


  • Senang terhadap permainan yang bersifat imajinasi/fantasi dan mulai tertarik bermain rumah-rumahan.
  • Mulai bermain dengan anak lain dan mulai menyukai bermain peran dengan teman-temannya.

Yang dapat dilakukan orang dewasa:


  • Berikan beberapa alat permainan yang aman dan tahan lama kepada anak.
  • Tunjukkan keinginan yang kuat terhadap kemandiriannya; dengan memberikan pujian bila dia telah melakukan sesuatu yang benar.
  • Biasakan berbicara ketika bermain dan biasakan anak untuk mengutarakan keinginan/mengeluarkan pendapatnya.
  • Biasakanlah untuk mendengarkan cerita-cerita sederhana dari buku-buku cerita dan sering-seringlah membacakannya.

4. Pada Anak Usia 3-4 Tahun


minat-bermain-dan-perkembangan-anak-mainan-edukasi


Pada saat memasuki usia 3 tahun, biasanya seorang anak akan semakin mandiri dan mulai mendekatkan diri pada teman-teman sebayanya. Pada tahapan usia ini anak mulai menyadari tentang apa yang dirasakannya dan apa yang telah mampu dilakukan dan yang belum mampu dilakukan. Selain itu, pola kegiatan bermainnyapun telah berubah, karena anak mulai mamasuki tahapan bermain pararel di mana seorang anak bermain dengan anak lain tanpa interaksi dan tidak mau memberikan mainannya ketika ada yang ingin meminjam atau sebaliknya menolak mengembalikan mainan yang dipinjamnya. Hal ini berdampak pada kegiatan mereka yang seringkali diwarnai dengan konflik atau pertikaian, tetapi biasanya hanya bersifat sementara saja.

Selanjutnya diakhir usia 4 tahun, anak berada pada tahapan bermain asosiatif, di mana terjadi interaksi dalam kelompok bermain walaupun masih sering terjadi konflik menuju tahapan ke bermain kooperatif. Anak dapat mendengarkan dan merspon terhadap anak lain dan sebagian besar dari mereka mulai mampu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok.

Berhubungan dengan pengembangan program kelas berpusat pada anak, Coughlin dkk menjelaskan ciri-ciri umum anak dalam rentang usia 3-4 tahun, diantaranya: (1) anak-anak pada usia tersebut menunjukkan perilaku yang bersemangat, menawan dan sekaligus tampak kasar pada saat-saat tertentu; (2) anak mulai berusaha untuk memahami dunia di sekeliling mereka, walaupun mereka masih sulit unutk membedakan antara khayalan dan kenyataan; (3) pada suatu situasi tertentu anak tampak menawan dan dapat bekerjasama dengan teman dan orang lain, tetapi pada saat yang lain mereka menjadi anak yang pengatur dan penuntut; (4) anak mampu mengembangkan kemampuan berbahasa dengan cepat, mereka seringkali terlihat berbicara sendiri dengan suara keras ketika mereka memecahkan masalah atau menyelesaikan suatu kegiatan; (5) secar fisik, anak memiliki tenaga yang besar tetapi rentang konsentrasinya pendek sehingga cenderung berpindah dari satu kegiatan ke kegiatan yang lain.

Kemampuan Kognitif


  • Dapat memahami konsep makna yang berlawanan seperti kosong-penuh, ringan-berat, atas-bawah.
  • Dapat memadankan bentuk geometri (lingkaran, persegi dan segitiga) dengan objek nyata atau melalui visualisasi gambar.
  • Dapat memumpuk balok atau gelang-gelang sesuai ukurannya secara berurutan.
  • Dapat mengelompokkan benda yang memiliki persamaan warna bentuk dan ukuran.
  • Dapat menyebutkan pasangan benda.
  • Mampu memahami sebab-akibat.
  • Dapat merangkai kegiatan sehari-hari dan menunjukkan kapan setiap kegiatan dilakukan.
  • Menceritakan kembali 3 gagasan utama dari suatu cerita.
  • Mengenali dan membaca tulisan melalui gambar yang sering dilihat di rumah atau di sekolah.
  • Mengenali dan menyebutkan angka 1-10.

Kemampuan Motorik

Motorik Kasar:


  • Berdiri di atas salah satu kaki selama 5-10 detik.
  • Menaiki dan menuruni tangga dengan berpegangan dan berganti-ganti kaki.
  • Berjalan pada garis lurus.
  • Berjalan dengan berjinjit sejauh 3 meter.
  • Berjalan mundur.
  • Melompat di tempat, ke depan dengan dua kaki sebanyak 4 kali.
  • Bermain dengan bola (menendang dengan mengayunkan kaki ke belakang dan ke depan, menangkap bola yang melambung dengan mendekapnya ke dada).
  • Mendorong, menarik dan mengendarai sepeda roda tiga atau mainan beroda lainnya.
  • Dapat melakukan permainan dengan ketangkasan dan kelincahan seperti menggunakan papan luncur.

Motorik halus:


  • Dapat mengoles mentega pada roti.
  • Dapat mengikat tali sepatu sendiri dengan sedikit bantuan.
  • Dapat membentuk dengan menggunakan tanah liat atau plastisin.
  • Membangun menara yang terdiri dari 5-9 balok.
  • Memegang kertas dengan satu tangan dan mengguntingnya.
  • Menggambar kepala dan wajah tanpa badan.
  • Meniru melipat kertas satu-dua kali lipatan.
  • Mewarnai gambar sesukanya.
  • Memegang crayon atau pensil yang berdiameter lebar.

Kemampuan Sosial dan Bahasa

Sosio emosional:


  • Dapat mengerti keinginan orang lain dan dimengerti oleh lingkungannya.
  • Dapat berinteraksi dengan teman dalam suasana bermain dan bergembira.
  • Dapat meminta persetujuan orang dewasa yang disayanginya.
  • Dapat menunjukkan rasa kepedulian terhadap orang yang mengalami kesulitan.
  • Dapat berbagi dengan teman dan orang dewasa lainnya.
  • Dapat memilih teman bermain.
  • Dapat mengekspresikan emosi secara wajar baik melalui tindakan kata-katan ataupun ekspresi wajah.
  • Dapat menunjukkan rasa sayang pada orang lain.
  • Dapat meniru dan berminat pada kegiatan yang dilakukan oleh orang dewasa.
  • Dapat menunjukkan sikap sabar ketika menunggu giliran.
  • Dapat menggunakan barang orang lain secara berhati-hati.
  • Dapat menunjukkan kebanggaan terhadap keberhasilan.

Bahasa:


  • Senang mendengarkan dan menceritakan kembali cerita sederhana dengan urut dan mudah dipahami.
  • Menyebut nama, jenis kelamin dan umurnya.
  • Menyebut nama panggilan orang lain (teman, kakak, adik atau saudara yang telah dikenalnya).
  • Mengerti bentuk pertanyaan dengan menggunakan apa, mengapa dan bagaimana.
  • Dapat mengajukan pertanyaan dengan menggunakan kata apa, siapa dan mengapa.
  • Dapat menggunakan kata depan: di dalam,  di luar, di atas, di bawah, di samping.
  • Dapat mengulang lagu anak-anak dan menyanyikan lagu sederhana.
  • Dapat menjawab telepon dan menyampaikan pesan sederhana.
  • Dapat berperanserta dalam suatu percakapan dan tidak mendominasi untuk selalu ingin didengar.

5. Pada Anak Usia 4-6 Tahun                         


minat-bermain-dan-perkembangan-anak-mainan-edukasi


Kemampuan dan minat anak pada tahapan perkembangan usia 4-6 tahun mengalami banyak perubahan yang sangat berarti, sehingga banyak hal yang layak untuk diberikan pada usia tersebut. Pada kondisi yang normal, umumnya anak pada usia ini sudah memiliki kematangan pada seluruh kemampuan. Banyak hal yang menakjubkan seolah terjadi, membuat orang dewasa merasa bangga dan senang tetapi juga terkadang melakukan aktivitas di luar kontrol diri yang berakibat membahayakan dirinya dan orang lain. Anak usia ini senang melakukan berbagai eksplorasi terhadap segala sesuatu yang dilihat. Didengar maupun yang dapat dirasakannya sebagai wujud dari keingintahuannya yang begitu besar.

Kemampuan Motorik


  • Mampu berlari, meloncat, memanjat, dan keseimbangan menguatkan kemampuan motorik kasar yang telah berkembang dengan baik.
  • Peningkatan kemampuan kontrol atau jari tangan mengambil benda-benda yang kecil, memotong garis dengan gunting, memegang pensil dengan bantuan orang dewasa, merangkai manik-manik kecil.
  • Membangun yang membutuhkan keahlian, biasanya menyukai kontruksi-kontruksi bahan, konstruk anak dan juga aktivitas besar dengan unit dan bahan konstruksi yang besar.
  • Menunjukkan minat yang besar dalam permainan bola dengan peraturan yang sederhana.

Kemampuan Perseptual Kognitif


  • Menunjukkan minat dalam rasa dan perbedaan aktivitas sensori motor (warna, ukuran atau bentuk, suara, rasa bau, berat).
  • Menunjukkan peningkatan minat dalam angka-angka sederhana dan kuantitas kegiatan (seperti: menghitung, mengukur, meneliti, kurang-lebih, dan besar kecil). Kegiatan kebahasaan (menyebutkan nama-nama huruf/suara, menjiplak huruf dan pura-pura menulis, melakukan kegiatan-kegiatan dengan buku).
  • Melakukan kegiatan yang lebih bertujuan dan mampu merencanakan suatu kegiatan secara aktif.
  • Menunjukkan peningkatan minat dalam menghasilkan rancangan, termasuk puzzle dan dalam mengkonstruksikan dunia permainan.
  • Turut serta dalam pertunjukkan seni yang membutuhkan aksi panggung.
  • Menunjukkan peningkatan kewaspadaan terhadap sesuatu yang nyata dalam berbagai macam bentuk, pakaian, bermain peran dan permainan konstruksi.
  • Menunjukkan minat terhadap alam, pengetahuan, binatang, waktu dan bagaimana benda bekerja.

Kemampuan Bahasa dan Sosial


  • Menunjukkan minat yang tinggi dalam bermain peran (menciptakan kembali pekerjaan orang dewasa, menggunakan kostum dan alat-alat pentas).
  • Menunjukkan peningkatan minat dan permainan berpura-pura di dalam kelompok.
  • Mulai berbagi dan bergiliran - konsep belajar bermain secara adil/sportif.
  • Berkaitan dengan permainan sosial, biasanya mampu bekerja sama, mempraktikan, bermusyawarah (bermain pura-pura dengan menggunakan peran orang dewasa yang realitis atau nyata).
  • Membenci kekalahan dan tidak siap untuk mengkoordinasikan permainan yang kompetitif.
  • Menikmati permainan papan sederhana, menitikberatkan pada peluang, tidak pada strategi.
  • Perbedaan peningkatan jenis kelamin dalam permainan peran dan minat.
  • Menikmati melihat buku-buku dan siap untuk membaca.
  • Menunjukkan minat menulis dan membaca kata-kata atau kalimat.


6. Pada Anak Usia 6-8 Tahun


minat-bermain-dan-perkembangan-anak-mainan-edukasi


Anak usia antara 6-8 tahun merupakan masa peralihan dari prasekolah ke masa Sekolah Dasar (SD). Masa ini dikenal dengan masa peralihan dari kanak-kanak awal ke masa kanak-kanak akhir sampai menjelang masa pra pubertas.

Pada umumnya setelah mencapai usia 6 tahun, perkembangan jasmani dan rohani anak telah semakin sempurna. Pertumbuhan fisik berkembang pesat dan kondisi kesehatannyapun semakin baik, artinya anak menjadi semakin lebih tahan terhadap berbagai situasi yang dapat menyebabkan terganggunya kesehatan mereka. Sedangkan dari perkembangan rohaninya semakin stabil. Ia sudah mampu mengenal lebih banyak teman di lingkungan sosial yang lebih luas. Keinginan untuk menjelajah dunia sekitarpun semakin besar dan terarah seiring dengan perkembangan berpikirnya yang telah memasuki tahap praoperasional.

Pada masa ini anak diharapkan dapat mengembangkan berbagai keterampilan dasar, yang bersifat akademis seperti membaca, menulis dan berhitung dan atau yang bersifat non akademis seperti moralitas, kedisplinan dan konsep diri) yang merupakan pedoman berperilaku dan menjadi lebih mandiri.

Secara lebih spesifik berikut akan dijabarkan berbagai aspek tumbuh kembang pada anak usia 6-8 tahun.

Kemampuan Motorik

Motorik Kasar:


  • Berdiri dengan satu kaki tanpa jatuh.
  • Berlari lurus tanpa jatuh dan zigzag/bervariasi, misalnya melalui rintangan.
  • Berjalan lurus dan bervariasi.
  • Melompat dari ketinggian 20 cm.
  • Melempar dan menangkap bola kecil dengan jarak 5-10 meter.
  • Mengkombinasikan gerakan jalan dan lari.
  • Mengkombinasikan gerakan jalan, lari, melompat dan melempar.
  • Berguling ke depan/koprol.
  • Sudah dapat mengendarai sepeda roda dua.
  • Dapat menari dan mengikuti gerakan dalam senam irama.

Motorik Halus:


  • Menggambar orang dengan anggota tubuh lengkap.
  • Mampu makan, minum dan perpakaian sendiri.
  • Membuat atau menulis angka.
  • Membuat bentuk wajik, segitiga dan segiempat.
  • Memotong dan menggunting dengan sempurna.
  • Menggambar sesuai dengan penglihatan.
  • Meniru kalimat dengan tulisan tangan.

Kemampuan Perseptual Kognitif


  • Mampu membedakan kata yang hampir sama.
  • Mampu mengenal angka 1 sampai 500 secara bertahap.
  • Mengenal nilai tempat.
  • Mampu memahami konsep penjumlahan dan pengurangan, perkalian dan pembagian, bangun ruang, luas dan waktu.
  • Mengelompokkan benda menurut cerita.
  • Bermain teka-teki atau membuat kata, menyebut huruf atau bunyi awal kata.

Kemampuan Bahasa dan Sosial


  • Mampu menguasai lebih kurang 14.000 kata.
  • Mampu memperkenalkan diri, nama, alamat dan keluarganya.
  • Menceritakan banyak hal, diantaranya cerita mengenai keadaan di rumah, di sekolah, ibu, guru dan permainan yang disukainya.
  • Anak mengerti bahwa beberapa kata mempunyai arti dan fungsi.
  • Anak dapat bercerita sendiri dengan gambar yang dibuatnya.
  • Membaca, menyempurnakan kalimat sederhana dan menirukan kata.
  • Menyempurnakan kalimat dan mengisi titik-titik.
  • Menyempurnakan kalimat secara lisan sesuai gambar.
  • Menceritakan kegiatan berdasarkan gambar dan membaca percakapan.
  • Menjawab pertanyaan, menyanyikan lagu puisi yang sesuai dengan gambar.
  • Membaca nyaring dengan lafal dan intonasi yang wajar.
  • Mendeklamasikan dan melagukan puisi yang sesuai untuk anak-anak.
  • Mengungkapkan rasa suka dan tidak suka.
  • Menyapa dengan tutur kata yang sopan.      
  • Mampu bergaul akrab dengan kawannya, bermain bersama dan mengadakan eksprimen kelompok.
  • Mampu bertingkah laku sesuai dengan norma etis dan sosial di lingkungan.

Sejumlah karakteristik di setiap tahapan usia perkembangan di atas haruslah menjadi dasar dalam menyusun materi program pengembangan kemampuan anak.


RINGKASAN

1. Perkembangan diuraikan di dalam terminologi yang berbeda yang tergantung pada segi pandang seorang filosofis. Orientasi filosofis yang utama diwakili oleh behavioris, maturationis, interaktionis, dan psikoanalis.

2. Perkembangan adalah suatu proses bergerak yang beraturan mulai dari gerakan-gerakan yang tidak dapat dibedakan dan reaksi untuk membedakan dengan baik dan mengendalikan gerakan terkendali dan respon yang spesifik.

3. Perkembangan fisik adalah perkembangan yang berlangsung dalam waktu yang paling cepat pada masa kanak-kanak, tetapi terus berlanjut dengan cepat sampai duduk di bangku taman kanak-kanak. Perkembangan anak-anak yang berada di kelas dasar tetap mengembangkan kemampuan fisik mereka, tetapi tingkatnya tidak sama dengan anak-anak yang lebih muda (bayi).

4. Idealnya, seiring dengan perkembangan sosial mereka, anak-anak menjadi lebih mampu dalam berinteraksi dengan orang lain, mengembangkan perilaku prososial seperti membantu dan bekerja sama, belajar untuk mengendalikan agresi, dan mengembangkan suatu konsep diri yang baik terhadap diri mereka sendiri.

5. Perkembangan emosional diamati ketika anak terlibat dalam tanggapan respon yang berbeda terhadap emosi, sehingga mereka menjadi mampu dalam mengendalikan emosi mereka dengan cara yang lebih dapat diterima dan juga untuk mengendalikan dorongan hati mereka. Anak-anak akan tumbuh menjadi orang yang lebih mampu memahami perasaan orang lain dan membangun suatu perasaan mengenai benar atau salah.

6. Perkembangan kognitif menguraikan tentang perubahan yang berlangsung dalam kemampuan anak untuk berpikir dan memberikan alasan. Anak-anak yang lebih muda belajar dengan menangani suatu objek; anak-anak yang duduk di bangku Taman Kanak-kanak, preschoolers masih memerlukan untuk memanipulasi objek dan menggambarkan hasil yang telah mereka peroleh dari proses manipulasi tersebut; dan bagi anak-anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar masih perlu menggunakan alat-alat, untuk belajar tentang pemberian alasan. Anak-anak yang lebih muda tidak menggunakan logika orang dewasa dalam membuat perasaan dari lingkungan mereka sendiri, maupun memberi alasan di dalam terminologi abstrak.

7. Tahapan-tahapan yang berbeda dalam perkembangan anak mempunyai implikasi untuk merencankan suatu kurikulum untuk anak-anak. Para orangtua dan guru harus memikirkan tentang kemampuan fisik anak-anak dan persyaratan kognitif dari tugas kognitif yang mereka pilih yang juga berbeda ketika mereka memilih pengalaman belajar bagi anak. Mereka juga harus merencanakan aktivitas yang akan membantu anak dalam mengembangkan keterampilan sosial mereka.

Sebelumnya Minat Bermain dan Perkembangan Anak (bagian 1)



#terimakasihgoogle

Tidak ada komentar:

Posting Komentar