Kesibukan selalu menjadi penghalang bagi
kebanyakan orangtua untuk mempunyai anak dengan kepribadian SUPER. Tidak jarang
di antara mereka menyerahkan sepenuhnya kepada pengasuh anak atau sekolah.
Padahal, tugas mendidik anak tidak dapat diserahkan sepenuhnya kepada orang
lain. Anda sebagai orangtua harus tetap campur tangan dalam mendidik anak agar
nantinya tidak ada penyesalan.
Oleh karena itu, sesibuk apa pun Anda harus menyempatkan waktu untuk anak Anda. “Ah, mana mungkin? Badan sudah penat karena pekerjaan. Lagipula anakku susah diatur!” Apakah kalimat ini yang hendak Anda katakan?
Semuanya sangat mungkin, asalkan cara yang
Anda lakukan efektif dan tepat sasaran.
Mempunyai anak yang berprestasi dan
berkepribadian baik tidak hanya akan menguntungkan Anda sebagai orangtuanya,
tetapi juga anak Anda. Apa yang akan Anda dapatkan dari perilaku anak Anda yang
baik? Yang paling sering kita lihat adalah pujian.
“Wah anaknya sopan sekali. Pinter lagi!” Jika
Anda berada pada posisi orangtua si anak yang dipuji, bagaimana perasaan Anda?
Senang bukan? Namun, tentu bukan semata-mata karena ‘pujian’ mengapa Anda harus
mendidik kepribadian anak Anda. Anggaplah bahwa pujian adalah sebuah
penghargaan, jadi keberadaannya tidak begitu Anda butuhkan. Pujian bukanlah
tujuan pokok Anda.
Coba sekarang Anda bayangkan! Di tengah
kesibukan Anda yang luar biasa, Anda masih disibukkan oleh karakter anak Anda
yang ‘menyebalkan’ sehingga sangat menguras energi Anda. Bagaimana perasaan
Anda? Tentunya, Anda akan stres dibuatnya. Kondisinya akan berbeda jika anak
Anda mempunyai kepribadian yang baik. Anak yang mempunyai kepribadian yang baik
otomatis akan lebih mudah diatur.
Apa hubungannya artikel ini dengan keribadian
anak? Jika seorang anak mempunyai kepribadian yang baik, secara alamiah anak
itu akan berpikir bagaimana dia dapat berkarya dan bersikap yang bermanfaat
untuk dirinya, orangtuanya dan lingkungannya. Selain itu, kepribadian yang baik
juga sangat berperan dalam memberikan jaminan kepercayaan yang Anda berikan
seiring dengan kesibukan Anda yang luar biasa.
Sebagai contoh, Anda menyuruh anak Anda
mengerjakan PR sendiri tanpa Anda berada di sampingnya. Jika anak Anda
mempunyai kepribadian yang baik, saya yakin anak Anda akan melakukannya. Dia
menghargai kepercayaan yang telah Anda berikan kepadanya. Namun, jika anak Anda
berkepribadian sebaliknya, saya yakin anak Anda tidak akan mengerjakan PR.
Bahkan, sangat mungkin ketika Anda bertanya,
“Nak, apakah PR-mu sudah selesai?”, anak Anda akan menjawab, “Ya, Ma. Aku sudah
mengerjakan PR”. Apapun latar belakangnya, mengajarkan kebohongan bukanlah
bagian dari moral yang baik. Kebohongan merupakan keburukan dan aib.
Kelanjutan artikel: Membentuk Pribadi Super pada Anak: Kedekatan Emosional tidak sama dengan Kedekatan Fisik
#terimakasihgoogle
Tidak ada komentar:
Posting Komentar